BelitongToday, Tanjungpandan – Wakil Bupati Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Isyak Meirobie mengapresiasi kegiatan pasar murah yang digelar oleh Badan Pangan Nasional (BPN) di halaman Gedung Nasional Tanjunpandan, Senin (26/6) pagi.
Ia menilai, kegiatan pasar murah tersebut menjadi langkah bagus dalam menekan inflasi menjelang perayaan Idul Adha 1444 Hijiriah.
“Ini adalah salah satu langkah konkret dalam menekan inflasi menjelang perayaan Idul Adha 1444 Hijiriah,” bebernya.
Wabup mengatakan, seluruh produk yang tersedia dalam kegiatan pasar murah tersebut harganya cukup terjangkau bagi masyarakat.
“Tadi saya sudah melihat ada paket yang Rp70ribu dari Bulog, itu sangat membantu. Disparitas itu jauh sekali hampir Rp10 ribu kalau kita beli eceran satu-satu,” kata Isyak.
Selain itu, pasar murah tersebut juga diikuti oleh para petani lokal sehingga dapat memasarkan hasil panennya secara langsung kepada masyarakat.
“Tentunya ini akan membuat stimulasi ekonomi kembali tumbuh. Apalagi kita lihat ini mau menyambut Idul Adha dan juga bersamaan dengan liburan sekolah,” jelasnya.
Isyak berpendapat, kegiatan pasar murah ini akan membuat konsumsi masyarakat menjadi tinggi.
“Kalau ada gerakan pangan murah seperti ini bisa membuat kita menjaga stabilitas harga. Dan, nanti bulan berikutnya kita bisa ukur inflasinya, tidak akan tinggi mudah-mudahan,” harapnya.
Kendalikan Inflasi
Sementara itu, di tempat yang sama, Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Belitung, Enny Sulistiawaty menyampaikan bahwa pasar murah tersebut berlangsung dengan tujuan salah satunya adalah untuk mengendalikan inflasi.
“Selain itu, pasar murah ini juga untuk memudahkan masyarakat mengakses pangan. Karena, sekarang harga pangan terus meningkat terutama beras, daging ayam, bawang merah, dan minyak,” ucapnya.
Ia menjelaskan, sebanyak 25 peserta mengikuti kegiatan pasar murah, yang berasal dari agen dan distributor bahan kebutuhan pokok di Belitung.
“Ini adalah progam nasional, program gerakan pangan nasional serentak pada 26 Juni. Ini adalah program nasional di seluruh daerah yang menjadi titik inflasi. Ada juga beberapa kabupaten atau kota yang dapat anggaran dari pusat,” sebutnya. (Ferdy)