BelitongToday, Tanjungpandan – Kelompok suporter Persebaya di Kabupaten Belitung atau Bonek Belitung turut berduka cita atas meninggalnya ratusan orang dalam tragedi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam.
“Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang,” kata Ketua Bonek Belitung, Ainul Yakin, Minggu (2/10).
Ia mengatakan, peristiwa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang usai laga yang mempertemukan Arema FC dan Persebaya dalam kompetisi liga 1 2022/2023 tersebut menjadi duka mendalam bagi dunia persepakbolaan di Tanah Air.
Berdasarkan data terbaru jumlah korban tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, dilaporkan meninggal dunia sebanyak 153 orang dan luka-luka 191 orang.
Selain itu fasilitas stadion dan sejumlah kendaraan juga turut dirusak dan dibakar massa.
“Kami sangat berduka, tidak ada sepakbola sebanding nyawa,” ucap pria kelahiran Surabaya 21 April 1991 tersebut.
Dirinya berharap, tragedi Kanjuruhan tidak terulang kembali dan semua pihak bisa memetik pelajaran berharga dari peristiwa ini.
“Kami berharap kejadian semacam ini tidak terulang di manapun dan kapanpun, cukup ini yang terakhir menjadi duka mendalam bagi persepakbolaan di Tanah Air,” tandasnya.
Bonek Belitung dalam waktu dekat berencana akan menggelar doa bersama bagi para suporter yang gugur dalam peristiwa tersebut.
“Kami akan melaksanakan doa bersama sebagai bentuk solidaritas kami sesama pecinta sepakbola tanah air,” terangnya.
Ia mengajak para pendukung sepakbola di Tanah Air untuk senantiasa bersatu dan tidak mudah terprovokasi sehingga peristiwa semacam ini tidak terulang di kemudian hari.
“Karena rivalitas hanya 90 menit di lapangan, setelah itu adalah solidaritas, kita semua bersaudara,” ucapnya. (Azriel)