BelitongToday, Tanjungpandan – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belitung, mencatat terjadi sebanyak 20 peristiwa kebakaran selama Juli.
Peristiwa kebakaran tersebut terdiri dari sebanyak 15 kebakaran hutan dan lahan (karhutla), tiga kasus kebakaran gedung bangunan, satu kendaraan, dan satu kebocoran tabung gas.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Belitung, Agus Supriadi mengatakan meskipun peristiwa kebakaran tersebut masih skala kecil. Namun tapi kejadian tersebut berpotensi membahayakan karena terjadi di sekitar pemukiman masyarakat.
“Untuk minggu ini hampir setiap hari ada kejadian. Hari Senin tanggal 30 Juli kemarin itu ada lima kali kejadian, hari Minggu ada dua kejadian, jadi paling tidak sehari itu ada satu kejadian,” katanya, Jumat (4/8).
Menurut dia, curah hujan di Belitung pada periode Juli relatif rendah. Padahal kondisi tersebut belum memasuki fase kemarau seutuhnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau agar semua pihak dapat mewaspadai akan terjadinya potensi ancaman kebakaran hutan dan lahan.
Ia menambahkan, karhutla menjadi kasus paling dominan, meskipun masih skala kecil. Akan tetapi kejadian tersebut berpotensi membahayakan karena terjadi di sekitar pemukiman masyarakat.
“Saat ini kita belum menetapkan status khusus, tapi kita tetap siaga seperti biasa yakni mensiagakan regu yang piket dan belum ada penambahan personil ataupun perubahan waktu siaga,” bebernya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat, melalui pemerintah desa agar tidak melakukan pembakaran untuk pembukaan lahan, pembakaran sampah dan lain-lainya.
Hal ini dikhawatirkan ketika api menyala ada angin kering sehingga tidak terkendali dan biasanya terjadi kepanikan. Namun ada juga yang langsung menghubugi BPBD untuk membantu menangani api tersebut.
“Jadi memang di Belitung ini karhutla yang paling banyak masalah kebakaran ini,” ungkapnya.
Kemudian Agus merinci, titik yang sering terjadi karhutla yakni daerah Sijuk, Dukong, Juru Seberang, Air Saga dan lain-lainya.
“Itu memang daerah kosong dan tidak ada penduduk, biasanya ada yang iseng dan buang puntong rokok juga itu bisa jadi penyebabnya,” tandasnya (Adoy).