BelitongToday, Tanjungpandan – Dinas Pendidikan dan Kebudayaaan (Disdikbud) Kabupaten Belitung menargetkan seluruh sekolah di Kabupaten Belitung dapat menerapkan kurikulum merdeka pada tahun ajaran 2023-2024.
Kurikulum merdeka merupakan kurikulum pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik mempunyai waktu yang cukup untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
“Karena saat ini kita masih masa transisi antara K13 dengan kurikulum merdeka,” kata Kadisdikbud Belitung, Soebagio, Selasa (14/2).
Soebagio menjelaskan, implementasi kurikulum merdeka ini akan berlangsung secara bertahap.
Menurutnya, di Kabupaten Belitung sendiri, penerapan kurikulum merdeka sudah mulai sejak tahun 2021 lalu.
“Alhamdulillah dari total 248 satuan pendidikan tingkat TK/Paud, SD, SMP dan SKB se-Kabupaten Belitung, 70 satuan pendidikan kita telah menerapkan kurikulum merdeka,” jelasnya.
Soebagio berharap, agar satuan pendidikan formal dan non formal tersebut menerapkan kurikulum merdeka pada tahun ajaran 2023-2024.
“Memang kebijakan wajib dari Kemendikbud itu tahun ajaran 2024-2025. Akan tetapi untuk Kabupaten Belitung diupayakan tahun ajaran 2023-2024,” terangnya
Sementara itu, Kabid Pembinaan SD, Yuswardi, mengatakan, mereka akan berupaya semaksimal mungkin, agar seluruh sekolah ini melaksanakan kurikulum merdeka di tahun ajaran 2023-2024.
Sedangkan, pendaftaran implementasi kurikulum merdeka melihat kesiapan kepala satuan pendidikan dan pendidik. Sebab pilihannya ada dua, yaitu siap dan sangat siap.
“Misalnya, penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan (KSOP). Perencana pembelajaran (Siap). Projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) (sangat siap). Pelaksanaan pembelajaran dan asesmen (siap) dan perangkat ajar (sangat siap),” bebernya.
Kemudian juga, dukungan pelaksanaan kurikulum merdeka, juga ada dua pilihan. Yakni, siap dan sangat siap. Pilihan itu meliputi platform merdeka mengajar (siap), komunitas belajar (siap), inisiatif guru belajar secara mandiri (sangat siap), evaluasi dan refleksi (siap), serta dukungan dinas pendidikan (siap).
Oleh karena itu, pihaknya menghimbau agar sekolah mendaftar, dan kementerian yang akan menentukan layak tidaknya melaksanakan kurikulum merdeka tersebut karena ada instrumen-instrumen yang harus terpenuhi.
“Kami sudah mengeluarkan surat himbauan tersebut pada tanggal 7 Februari 2023. Agar setiap SD melakukan pendaftaran implemtasi kurikulum merdeka,” tandasnya. (Adoy)