BelitongToday, Manggar – Direktur RSUD Muhammad Zein, Vonny Primasari, mendapatkan banyak kritikan pedas dari Anggota DPRD dan masyarakat Beltim terkait bobroknya pelayanan RSUD Muhammad Zein, Belitung Timur.
Kritikan tersebut mengenai pelayanan dokter spesialis yang sempat tertunda akibat Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) terancam mendapat pengurangan oleh pemerintah daerah.
Meskipun pihak terkait sempat menyangkal pernyataan mogok kerja tersebut beberapa waktu lalu kepada awak media.
Vonny Primasari akhirnya mengakui bahwa dokter spesialis tersebut sempat mengirim surat untuk tidak melakukan pelayanan poli rawat jalan kepada pasien.
“Pada 10 Maret sebagian besar dokter spesialis bersurat ke saya tidak akan melayani poli rawat jalan dan hanya mau melakukan operasi,” ungkap Vonny saat RDP terkait buruknya pelayanan RSUD Muhammad Zein, Senin (27/3).
Untuk mengatasi hal tersebut pelayanan poli rawat jalan yang seharusnya oleh dokter spesialis, dialihkan ke dokter umum di RSUD Muhamad Zein.
“Memang ada beberapa pasien yang tidak bisa mendapat pelayanan karena harus bertemu langsung dengan dokter spesialis,” pungkasnya.
Kendati mogok kerja di pelayanan poli rawat jalan, ia menambahkan, dokter spesialis tersebut tetap melakukan beberapa operasi terhadap pasien.
“Meski begitu mereka tetap melakukan pelayanan operasi terhadap masyarakat walaupun terlambat,” tuturnya.
Penolakan Pasien
Sementara itu, ketika disinggung terkait penolakan pasien oleh LSM Merah Putih, Vonny mengaku tidak tahu telah terjadi hal tersebut.
Oleh karena itu, ia meminta kepada anggota DPRD dan masyarakat untuk melaporkan setiap tindakan dokter atau perawat yang menyalahi SOP.
“Banyak yang saya tidak ketahui tentang yang tindakan kawan-kawan di lapangan. Untuk itu, jika ada yang tidak sesuai segera laporkan biar saya bisa menegurnya,” pungkasnya.
Ia menjelaskan, jika kejadian tersebut sudah lama terjadi seperti yang dilaporkan akan sulit untuk pihaknya menegur dan memperbaikinya.
“Karena itu sudah terjadi dan saya tidak tahu staf saya yang mana yang melanggar aturan. Mengenai pasien yang mendapat penolakan, saya harus tahu dulu karena apa dan bagaimana,” tandasnya. (Mario)