BelitongToday, Manggar – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Belitung Timur (Beltim) menggelar Musyawarah Pimpinan Daerah (MUSPIMDA) bersama perwakilan Organisasi Otonom (ORTOM) dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) Se-Belitung Timur pada Minggu, (7/5).
Kegiatan MUSPIMDA ini berlangsung dalam rangka memantapkan persiapan MUSDA IV Muhammadiyah Beltim tahun 2023. Musda sendiri akan berlansung pada 13 Mei 2023.
Dalam MUSPIMDA ini juga membahas tentang calon-calon PDM Beltim yang berasal dari usulan peserta beberapa hari sebelum acara ini digelar.
“Pada hari ini kita berkumpul di tempat ini, dalam rangka menentukan calon-calon pimpinan daerah Muhammadiyah Belitung Timur. Hal ini demi memajukan Muhammadiyah dan Belitung Timur ini,” kata Ketua PDM Belitung Timur, Thohardjo.
Dalam sambutannya, Thohardjo menyampaikan hampir 1 abad Muhammadiyah berada di Belitung Timur dan masih tetap eksis berkontribusi dalam memberikan perannya.
“Muhammadiyah di Belitung Timur ini sudah ada semenjak tahun 1924, tepatnya di daerah Gantung dengan berdirinya Pimpinan Cabang Gantung. Bahkan sebelum adanya pergerakan Muhammadiyah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” ujarnya.
Acara MUSPIMDA PDM Belitung Timur ini dibuka oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sahirman Djumli.
Muhammadiyah Semakin Solid
“Organisasi ini akan tetap eksis, berkembang dan semakin solid. Amal usaha semakin banyak, begitu juga struktur organisasinya sampai di luar negeri. Oleh karena itu ada beberapa hal yang membuat organisasi ini maju dan kuat,” imbuhnya.
Pertama, tegaknya ilmu. Yang kedua, bahwa Muhammadiyah tetap eksis dan berkembang karena amal.
Selanjutnya tegaknya Muhammadiyah karena keikhlasan. Dan yang keempat yaitu Muhammadiyah terbuka dan senang bersahabat, membangun ukhuwah sesama umat manusia.
Sahirman berharap agar MUSPIMDA dapat berjalan dengan baik dan semakin menyemangati kader-kader Muhammadiyah dalam melaksanakan MUSDA, dan akan meningkatkan solidaritas.
“Dalam kaitan dengan MUSPIMDA ini, maka kita ingin Muktamar berjalan begitu tenang, damai, bermartabat, dan berkemajuan. Karena kita tidak melihat Muhammadiyah ini bukan sesuatu yg harus kita rebut, tetapi kalau kita sudah diberi amanah, jalankan dengan penuh keikhlasan dengan segenap kemampuan yang diberikan Allah,” pungkasnya. (Mario)