BelitongToday, Tanjungpandan – DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Belitung, melakukan silaturahmi dan audiensi dengan Kepala PPN Tanjungpandan, Arif Usman.
Acara silaturahmi tersebut berlangsung di ruang rapat PPN Tanjungpandan, Kamis (12/1).
Hadir dalam kegiatan tersebut kepala PPN Tanjungpandan, Arif Usman, Kepala Seksi Kesyahbandaran PPN Tanjungpandan, Yovan Aspirandi, Ketua HNSI Belitung, Muhtar Motong beserta para pengurus DPC HNSI Belitung.
Ketua HNSI Belitung, H. Muhtar Motong atau akrab disapa H. Tare mengungkapkan bahwa audiensi ini dilakukan untuk menjalin silaturahmi antara pengurus DPC HNSI Belitung masa bakti 2022-2027 yang baru saja dilantik.
H. Tare menilai silaturahmi ini penting dilakukan untuk membangun sinergi antara HNSI Belitung dan PPN Tanjungpandan.
“Silahturahmi dan audiensi ini untuk membangun sinergi antara HNSI Belitung dan PPN Tanjungpandan ke depan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, H. Tare juga berharap bahwa PPN Tanjungpandan dapat menertibkan, membuat sarana dan prasarana sehingga nelayan makmur, sejahtera, dan memiliki rasa keadilan.
H. Tare juga menyampaikan bahwa saat ini jumlah kapal nelayan semakin banyak sehingga kapasitas labuh di PPN sudah tidak tertampung bahkan saat ini di areal wisata kawasan pantai Tanjung Pendam dan pelabuhan timah di sekitarnya juga sudah disandari oleh kapal-kapal nelayan.
“Kondisi ini harus bisa ditata dan dikelola oleh PPN Tanjungpandan,” terangnya.
Sementara itu, permasalahan dan persoalan yang disampaikan juga soal rencana PPN Tanjungpandan ingin mengaktifkan kembali Tempat Pelelangan Ikan (TPI) PPN Tanjungpandan.
“Kami harapkan agar kebijakan ini lebih disosialisasikan kepada para nelayan,” terangnya.
Kepala PPN Tanjungpandan, Arif Usman menyambut baik silaturahmi dan audiensi antara HNSI Belitung bersama PPN Tanjungpandan.
Ia mengatakan, memang banyak persoalan yang harus dibenahi di pelabuhan Tanjungpandan.
“Pelan-pelan kita benahi bersama karena saya juga baru beberapa bulan tugas di sini,’ terangnya.
Sedangkan terkait persoalan bongkar kapal non penangkap ikan di PPN Tanjungpandan, dia sampaikan saat ini bahwa PPN Tanjungpandan sudah memprioritaskan kapal penangkap ikan yang menggunakan es, kemudian kapal yang memiliki freezer, dan ketiga baru kapal non penangkap ikan.
“Kapal non penangkap ikan kami minta bongkar di atas pukul 16.00 WIB karena jam segitu juga perusahaan atau UPI sudah tutup,” jelas Kalabuh. (Nazriel)