Home / Belitong Environment

Kamis, 6 Oktober 2022 - 12:27 WIB

Kreatif, WBP Lapas Tanjung Pandan Olah Sampah Plastik Menjadi Media Tanam Hidroponik

WBP Lapas Tanjungpandan mengolah sampah plastik menjadi media tanam hidroponik

WBP Lapas Tanjungpandan mengolah sampah plastik menjadi media tanam hidroponik

BelitongToday.com, Tanjungpandan – Mempersiapkan bekal keterampilan bagi WBP ketika mereka bebas nantinya, merupakan tugas dan peran Petugas Pemasyarakatan.

Berbagai pelatihan – pelatihan dilaksanakan untuk membekali WBP dengan life skill agar ketika mereka bebas dapat terjun langsung memulai kehidupan barunya bersama masyarakat sekitar.

Menyikapi hal tersebut, Lapas Kelas II B Tanjungpandan melalui Seksi Binapi Giatja Subseksi Kegiatan Kerja memberikan keterampilan life skill yang murah, mudah, namun memiliki nilai ekonomi.

Ide Kreatif tersebut dimotori oleh Kasubsi Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIB Tanjungpandan Riski, dirinya bersama WBP mengumpulkan berbagai sampah botol plastik yang memang sangat banyak di Lapas. Dengan langkah tersebut, sampah plastik yang dapat menjadi limbah mengotori lingkungan menjadi sesuatu yang bernilai guna dengan dijadikan media tanam hidroponik.

Ditemui media, Rabu (5/10) di ruang kerjanya, Kasubsi Kegiatan Kerja, Riski menjelaskan ide awal kegiatan tersebut berawal saat dirinya melihat tumpukan sampah yang mayoritas sampah tersebut adalah botol dan gelas plastik. Dari hasil konsultasi bersama dengan Penyuluh Pertanian Kabupaten Belitung dirinya mendapatkan penjelasan bahwa budidaya tanaman hidroponik tidak harus dengan bahan paralon yang baru dan persoalan tampak keren saja, tetapi bagaimana proses pengembangannya bersama masyarakat.

Tetapi menurut Riski, kegiatan menanam dengan metode hidroponik termasuk barang baru bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang biasa bercocok tanam secara konvensional, sehingga membutuhkan edukasi khusus untuk mengenalkan pola menanam yang baru.

Baca Juga  Dukung Kelancaran Arus Barang, Pj Bupati Belitung Dukung Rencana Pendalaman Sungai Cerucuk

Dia menambahkan, dirinya mengumpulkan beberapa WBP dan mulai memberikan Pelatihan secara Mandiri. Kita mulai dari mengumpulkan sampah – sampah dan kita bersihkan untuk kita jadikan media tanam.

“Kita cari tekhniknya dengan konsultasi bersama Penyuluh Pertanian termasuk kita cari di media online dan juga youtube. Alhamdulillah, karena WBP juga semangat, kitapun menjadi lebih semangat untuk memulai kegiatan ini. kita mulai dengan menanam tanaman cabe rawit, selada dan sawi. Saya kira ini sangat cocok untuk dilakukan di rumah, hitungan saya cukup modal Rp100.000 kegiatan ini sudah dapat dimulai dan akan melahirkan petani – petani kreatif cukup dari rumah,” ujarnya.

Dia mengatakan, adapun memulai metode budidaya tanaman Hidroponik ini dengan ikhtiar memikirkan lingkungan. Ikhtiar menggunakan botol bekas bagian dari upaya atau kampanye lingkungan.

“Saat ini saja, botol-botol yang kami kumpulkan lebih dari ratusan botol dan gelas bekas. Semuanya diperolah dari tempat sampah Lapas dan sekitar Lapas. Setiap hari saya dan WBP membersihkan botol bekas membuat bolong botol bekas menggunakan pipa besi yang dipanaskan.Jika kita tidak peduli lingkungan, maka botol bekas itu entah berada dimana saja,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, kegiatan menggunakan bahan bekas atau botol bekas memang sangat minim apresiasi. Karena di mata sebagian masyarakat kita budidaya tanaman hidroponik yang bagus itu harus dibuat dari bahan-bahan mewah, baru, dan kokoh.

Baca Juga  Warga Sempat Keluhkan Bau Busuk, Hasil Uji Kualitas Udara di Badau Masih Aman

“Padahal esensinya adalah bagaimana bisa memanfaatkan sesuai fungsinya. Apalagi untuk WBP, yang ketika bebas nanti mereka bingung untuk memulai usaha harus dari mana, modalnya dari mana, dengan pengalaman ini kita berharap mereka bisa langsung memulai langkah baru tanpa harus berpikir luasnya lahan dan modal yang besar,” jelasnya.

Sementara itu, Kalapas Kelas IIB Tanjungpandan Romiwin Hutasoit, menjelaskan fokus pembinaan keterampilan yang dilakukan oleh jajarannya adalah pembinaan life skill.

“Kita menjalin kerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Belitung untuk memberikan Penyuluhan terkait Budidaya Pertanian yang dapat dikembangkan di Lapas. Beberapa waktu lalu kita melaksanakan kegiatan Pelatihan Pertanian Hidroponik dan hasilnya kini berhasil dikembangkan oleh jajaran Subseksi Kegiatan Kerja dengan teknik yang Inovatif,” terangnya.

Selain itu, pihaknya juga telah mengembangkan Inovasi Blok Hijau Lapas ke Area Lahan Bekas Lapangan Olahraga.

“Lahan yang gersang tersebut kini sudah kita olah menjadi Lahan Pertanian dengan tanaman 1.000 polibag cabe, pepaya california dan Sawi. Intinya, di lapas ini kita buat istilahnya tidak ada lahan tidur dan WBP menganggur. Kita bergerak bersama-sama, dengan kreasi dan inovasi untuk membunuh kejenuhan dari proses menjalankan masa pidana di Lapas dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat,” jelas Kalapas. (azriel)

Share :

Baca Juga

Belitong Environment

Triwulan I 2024, Volume Sampah di Belitung Capai 4.617 Ton
gempa bumi

Belitong Environment

Hati-hati! Indonesia Dikelilingi 8 Patahan Aktif Penyebab Gempa Bumi dan Tsunami, Apa Sajakah Itu?

Belitong Environment

BPN Gelar Rakor Inventarisasi TORA di Kabupaten Beltim
Rapat Percepatan SBS

Belitong Environment

Masih ada Masalah Buang Air Sembarangan, Wabup Belitung Gelar Rapat Percepatan
Angin Puting Beliung

Belitong Environment

BREAKING NEWS! Angin Puting Beliung Terjang Sejumlah Rumah Warga di Tanjungpandan

Belitong Environment

Rencanakan Program, DLH Belitung Laksanakan Konsultasi Publik II Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Spam Batu Mentas

Belitong Environment

Sanem Berharap Spam Batu Mentas Mampu Penuhi Kebutuhan Air Bersih Masyarakat

Belitong Environment

Ini Klarifikasi PT KPN Terkait Alat Berat di Pulau Seliu