Miliki Nilai Seni Tinggi, Wabup Belitung Sebut Festival Ogoh-ogoh Layak Masuk dalam Kalender Pariwisata

Festival Ogoh-ogoh di Desa Adat Girijati, Dusun Balitung, Desa Pelepak Putih, Sijuk.

Festival Ogoh-ogoh di Desa Adat Girijati, Dusun Balitung, Desa Pelepak Putih, Sijuk.

BelitongToday, Tanjungpandan – Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie menilai Festival Ogoh-ogoh yang dilaksanakan oleh warga Hindu Dusun Balitung, Desa Pelepak Putih layak masuk dalam kalender pariwisata Belitung.

Menurutnya, Ogoh-ogoh merupakan suatu karya yang memiliki nilai seni tinggi dan layak untuk disuguhkan kepada para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

“Festival Ogoh-ogoh bukan hanya peristiwa keagamaan melainkan juga merupakan karya seni yang maha tinggi dan bisa dicantumkan dalam satu momentum kepariwisataan,” ujar Isyak Meirobie, beberapa waktu lalu.

Ia menyampaikan ini usai menghadiri kegiatan festival Ogoh-ogoh di Desa Adat Girijati, Dusun Balitung, Desa Pelepak Putih, Kecamatan Sijuk, Belitung.

Menurutnya festival Ogoh-ogoh tersebut mendapatkan sambutan dan antusiasme dari masyarakat luas.

Baca Juga  Tiga Bulan Menjabat Pj Bupati Belitung, Yuspian Bakal Serahkan Laporan Kinerja Triwulan I ke Mendagri

Hal ini terbukti dengan ramainya masyarakat lintas agama dan antar etnis untuk hadir menyaksikan penampilan Ogoh-ogoh tersebut.

“Ogoh-Ogoh yang ramai disaksikan oleh segala golongan masyarakat ternyata memiliki nilai keindahan dan budaya sendiri,” bebernya.

Ia menambahkan, pertunjukan Ogoh-ogoh dapat masuk dalam “Calendar of Event” pariwisata Belitung.

Penampilan Ogoh-ogoh bisa menjadi salah satu atraksi kepariwisataan baru di Belitung untuk dinikmati oleh para wisatawan.

“Saya menyebutnya ini momentum kepariwisataan, karena Hari Raya Nyepi itu hanya satu tahun sekali,” ucapnya.

Ia menjelaskan, jika pemerintah jeli maka sebenarnya Festival Ogoh-ogoh bisa masuk dalam kalender pariwisata Belitung.

Baca Juga  Ekspedisi DJN 2024 Selesaikan Pengarungan dengan Penanaman 10.000 Bibit Mangrove di Belitung

“Bisa tampil di pusat kota, tentu saja harus ada persiapan yang matang. Dari jauh-jauh hari kita coba umumkan kepada publik dan wisatawan,” tandasnya.

Isyak menyebutkan, di Bali misalnya, festival Ogoh-ogoh menjadi salah satu tontonan bagi wisatawan asing.

“Ogoh-ogoh tidak hanya soal budaya, tetapi juga bisa mengedukasi secara filosofi kepada masyarakat,” terangnya.

Menurutnya, ke depannya ia berharap dinas terkait dapat segera memasukkan festival ini dalam kalender pariwisata.

“Saya sudah sampaikan ke Dinas Pariwisata Belitung, Ogoh-Ogoh harus masuk dalam agenda kepariwisataan. Silahkan untuk koordinasikan dengan tokoh masyarakat setempat agar tahun depan dapat lebih banyak yang menyaksikan,” tutupnya. (Mg2)

Share :

Baca Juga

Tahun Baru Imlek

Belitong Humanities

Dua Barongsai Kunjungi Kelenteng Hok Tek Che, Beri Hormat di Altar Kelenteng
Cap Go Meh belitung

Belitong Tourism and Holiday

Wabup Belitung Buka Bazar Festival Cap Go Meh, Tampilkan Atraksi Barongsai dan Lion Dance
Pj Gubernur Babel

Belitong Humanities

Dengarkan Langsung Curhatan Masyarakat Belitung, Pj Gubernur Babel Gelar Gule Kabung
Seleksi P3K

Belitong Humanities

Sanem Tinjau Pelaksanaan Seleksi P3K, Sebut Pelaksanaan Telah Sesuai Prosedur
DLH Belitung menyembelih hewan kurban

Belitong Humanities

DLH Belitung Sembelih Dua Ekor Hewan Kurban, Salurkan Daging Kurban dengan Wadah Ramah Lingkungan

Belitong Humanities

20.720 Batang Rokok Ilegal dan 10 Liter MMEA Dimusnahkan Bea Cukai Tanjungpandan

Belitong Humanities

Desa Dukong Mendukung Pelaksanaan BCIF 2024, Mintet Sebut Warganya Sangat Toleran
Ongkos Haji

Belitong Humanities

Ongkos Haji yang Pemerintah Ajukan Naik Sebesar Rp69 Juta, Untuk Apa Saja?