BelitongToday, Tanjungpandan – Perwakilan Foresta Lestari Dwikarya hadir dalam rapat koordinasi penyelesaian permasalahan antara pihaknya bersama masyarakat tujuh desa yang bergulir selama ini.
Rapat koordinasi penyelesaian permasalahan Foresta Lestari Dwikarya dipimpin langsung oleh Bupati Belitung, Sahani Saleh dan dihadiri sejumlah unsur forkopimda termasuk tujuh Kepala Desa yang berkonflik.
Sedangkan dari pihak perusahaan hadir langsung oleh Kuasa Direksi PT. Foresta Lestari Dwikarya, Fitrizal Zakhir dan Manager PT. Foresta Lestari Dwikarya, Sugeng.
Menurut Fitrizal, pihaknya sangat berharap dalam pertemuan ini dapat menemukan solusi atas tuntutan masyarakatย tujuh desa terhadap Foresta Lestari Dwikarya.
“Semoga dalam pertemuan ini bisa kita carikan solusi permasalahan tuntutan masyarakat terhadap Foresta Lestari Dwikarya,” katanya.
Ia menjelaskan, pada pertemuan beberapa waktu lalu yang berlangsung di kantor Foresta Lestari Dwikarya hampir menemukan solusi atas permasalahan tersebut.
Menurutnya, pihak perusahaan pada dasarnya siap memenuhi tuntutan masyarakat berupa fasilitasi pembangunan kebun masyarakat.
“Fasilitasi kebun masyarakat seusai aturan pada dasarnya siap kami lakukan sesuai dengan ketentuan dan aturan,” bebernya.
Selain itu, Fitrizal melanjutkan pihaknya juga telah membangun koordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Belitung menyangkut pembangunan kebun fasilitasi tersebut.
“Kami sudah koordinasi dengan kepala dinas untuk melaksanakan pembangunan kebun kemitraan baru prioritas untuk masyarakat sekitar,” paparnya.
Ia menyebutkan, berdasarkan data, pembangunan kebun fasilitasi tersebut rencananya berada di Desa Perpat, Kembiri, dan Lassar.
“Akan kita prioritaskan untuk dibangun kebun plasma untuk masyarakat,” ungkap Fitrizal.
Ia menjelaskan, pembangunan fasilitasi kebun masyarakat tersebut pelaksanaan sepenuhnya pihak Foresta yang akan mengelola (full managed).
Ia mengemukakan, pembangunan kebun plasma masyarakat untuk desa lainnya juga akan pihaknya lakukan secepat mungkin.
Full Managed untuk Plasma
“Kami bersedia membangun kebun baru untuk masyarakat dengan sistem full managed. Ini adalah bentuk fasilitasi kebun baru masyarakat. Kami akan tindak lanjuti,” paparnya.
Kemudian tawaran solusi lainnya adalah dalam bentuk kemitraan berupa kegiatan ekonomi produktif di setiap desa.
“Akan ada tim yang akan mengkaji potensi dalam bentuk peningkatan kemitraan atau wadah koperasi dan lembaga tertentu di desa,” jelasnya.
Ia menjelaskan, program kemitraan tersebut rencananya akan pihaknya siapkan dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.
“Misalnya ada peternakan ayam petelur, lele, budidaya tanaman cabai, perkembangbiakan kambing,” papar Fitrizal.
Sementara itu, Bupati Belitung, Sahani Saleh berharap agar program kemitraan tersebut dapat tersosialisasikan langsung ke masyarakat di desa yang dikoordinir oleh kepala desa masing-masing.
Namun Bupati mengingatkan, agar pihak Foresta dapat menawarkan solusi yang mengutamakan atau menyangkut persoalan kelapa sawit.
“Urusan sawit yang harus kita tonjolkan karena ini permasalahan sawit. Karena ke depannya sawit bukan hanya soal minyak goreng namun juga Energi Baru Terbarukan (EBT),” ungkapnya. (Tim)