BelitongToday, Tanjungpandan – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Belitung, Yasa mengaku bangga bahwa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI memilih Belitung sebagai tuan rumah pelaksanaan Bimtek Keanekaragaman Hayati (Kehati).
Menurut Yasa, ini merupakan suatu kebanggaan dan penghargaan bagi Kabupaten Belitung.
Bimtek KLHK berlangsung di Ballroom Hotel BW Suite, Tanjungpandan, Rabu (7/6) pagi.
Selain melaksanakan bimtek, tim dari KLHK juga akan melakukan kunjungan ke Bukit Peramun, Desa Selumar, Sijuk.
“Dalam hal ini Direktorat BPPE melakukan bimtek, kebetulan waktu itu dari mereka turun lapangan, kita menyambut baik. Makanya ini merupakan satu kebanggaan untuk kita,” beber Yasa.
Ia menjelaskan, Belitung menjadi tuan rumah tentunya menjadi suatu sebagai penghargaan.
“Kegiatan ini memang sudah lama prosesnya. Baru sekarang kebetulan kita rangkai dengan hari lingkungan hidup kemarin tanggal 5 Juni 2023,” ucapnya.
Dalam bimtek tersebut juga peserta Bimtek membahas mengenai Bukit Peramun yang ada di Desa Selumar, Sijuk. Menurutnya, proses pengembangan Bukit Peramun sudah sejak lama.
“Tadi sudah kita sebutkan prosesnya hampir 11-12 tahun, mulai dari awal sampai dengan sekarang,” terangnya.
Arsel Community yang Mengelola Bukit Peramun
Ia memaparkan, saat ini di Bukit Peramun sudah punya komunitas yaitu Air Selumar Community (Arsel).
“Merekalah yang sekarang mengelola, kita support selaku pemkab Belitung. Dalam hal ini mungkin teknisnya adalah DLH untuk mensupport mereka apa apa saja yang kira-kira bisa dibantu oleh kita. Sekarang Arsel Community sudah enak, karena mereka sudah mempunyai banyak jaringan,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Air Selumar Community (Arsel), Adhie Darmawan menyampaikan pada dasarnya kalau untuk taman Kehati memang milik pemerintah.
“Biasanya di berbagai tempat itu leading sector pengelolaan oleh dinas lingkungan hidup. Tapi kita tahu sendiri untuk mengelola satu area taman Kehati, taman keanekaragaman hayati, di dalamnya banyak keanekaragaman hayati,” kata Andong, panggilan akrab Adhie.
Ia menjelaskan, dalam pembinaan tersebut seluruh masyarakat di lingkungan sekitar harus terlibat.
“Tentunya untuk masyarakat sekitar wajib kita libatkan dalam pemberdayaan atau peningkatan ekonomi. Itu wajib, karena masyarakat sekitar yang paham, yang tahu tentang beranekaragam hayati yang ada dalam kawasan taman Kehati itu,” imbuhnya.
Ia menerangkan, ke depannya taman Kehati itu bukan hanya sekedar konsep untuk melindungi kekayaan hayati di dalamnya. Tapi juga untuk memberikan dampak ekonomi.
“Tapi untuk Taman Kehati Belitung itu, masyarakat sekitar itu berada dalam satu kelompok. Mendapat SK (Surat Keputusan) dari Bupati untuk ikut mengelola. Sehingga memiliki dasar hukum dalam hal pembayaran dan pemanfaatan jasa operasional jasa lingkungan,” tandasnya. (Ferdy)