BelitongToday, Tanjungpandan – PT. Angkasa Pura II Cabang Bandara Internasional HAS Hanandjoeddin, Kabupaten Belitung, sukses menggelar latihan penanggulangan keadaan darurat di bandara internasional HAS Hanandjoeddin, Rabu (4/10).
Latihan tersebut berlangsung dalam rangka meningkatkan komando, koordinasi, dan komunikasi. Pelatihan kepada anggota Komite Keamanan dan Keselamatan PT Angkasa Pura II kantor Cabang Bandara Internasional HAS Hanandjoeddin.
Simulasi latihan penanggulangan keadaan darurat skala khusus tersebut mengusung dengan tema “Building Fire”. Rangkaian kegiatan latihan berlangsung selama dua hari mulai 3-4 Oktober.
Kegiatan tersebut diikuti oleh anggota Komite Keamanan Bandar Udara lainnya di antaranya TNI AU, Basarnas Belitung, Polres Belitung, BPBD Belitung. Juga, PSC 119 Belitung, UPT Puskesmas Perawas, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Pangkalpinang Wilayah Kerja Tanjungpandan. Llau, Airnav, maskapai, ground handling, dan seluruh stakeholder bandara HAS Hanandjoeddin.
EGM PT. Angkasa Pura II Bandara Internasional HAS Hanandjoeddin, Khaerul Assidiqi sekaligus sebagai Ketua Komite Keamanan Bandara HAS Hanandjoeddin, membuka acara ini.
Dalam simulasi latihan tersebut, diilustrasikan gedung kargo bandara Hanandjoeddin terbakar yang disebabkan oleh korsleting listrik.
Pemadaman api awal telah dicoba oleh petugas Avsec gedung kargo. Namun karena banyaknya barang yang mudah terbakar dan angin yang kencang sehingga kebakaran pun tidak dapat terhindarkan dan api pun semakin membesar.
Sementara itu, di dalam area kargo terdapat beberapa orang yang terjebak yang membutuhkan pertolongan. Mendapatkan informasi terjadinya kebakaran, sesuai prosedur maka diaktifkan EOC (Emergency Operation Centre) sebagai pusat komando lapangan.
Tiga Unit Damkar Turun dalam Operasi Pemadaman
Petugas ARFF (Airport Rescue and Fire Fighting) pun segera bergerak menuju lokasi kebakaran untuk melakukan pemadaman dan pertolongan kepada penghuni gedung kargo.
Total sebanyak tiga kendaraan pemadam utama dengan personil fire fighter berseragam anti api lengkap berjibaku pada lokasi kebakaran. Sehingga, api dengan cepat berhasil padam. Selanjutnya berlangsung proses evakuasi oleh tim medis dari stakeholder terkait.
Dalam skenario kali ini, terdapat dua orang korban meninggal, dua orang tidak sadarkan diri. Juga, enam orang luka ringan dan lima orang luka berat. Sehingga total korban yang berhasil dievakuasi sejumlah 15 orang.
Petugas kembali melakukan penyisiran dalam rangka memastikan bahwa tidak terdapat korban yang tertinggal.
Khaerul mengatakan, kegiatan ini merupakan kewajiban pengelola bandara yang ada pada regulasi. Regulasi tersebut terdapat dalam pemastian pengujian dokumen penanggulangan keadaan darurat Bandara HAS Hanandjoeddin. Ini dalam rangka menguji fasilitas, kompetensi serta kehandalan dan kesiapan personel Airport Rescue and Fire Fighting.
Kegiatan ini dalam skenario latihan ini bertugas selaku On Scene Commander (komandan latihan), Rio Wijayanto yang sehari-hari sebagai pimpinan di ARFF dan Avsec Bandara HAS Hanandjoeddin.
“Kegiatan mulai pukul 09.00 WIB – 11.00 WIB dan berjalan dengan sukses serta lancar serta tidak ada kendala yang berarti. Seluruh dokumen penanggulangan keadaan gawat darurat telah berjalan. Kegiatan ini juga turut mendapat dukungan dari mitra bandara lainnya. Antara lain Bank Sumsel Babel, Bank BRI, dan KEK Tanjung Kelayang,” tutup Khaerul Assidqi. (Nazriel/Rel)