BelitongToday, Tanjungpandan – Grup barongsai “Mutiara Hoki Barongsai” berkeliling kota Tanjungpandan guna memburu angpao dalam momentum Imlek 2574 Kongzili.
Barongsai adalah kesenian berupa tarian tradisional Tiongkok menggunakan sarung menyerupai singa yang umumnya terdapat pada saat perayaan tahun baru Imlek.
Berdasarkan kepercayaan tradisional Tiongkok, singa adalah lambang keberanian, stabilitas, dan keunggulan. Konon tarian barongsai dilakukan untuk mengusir roh-roh jahat seperti Nian atau Monster.
Adapun kostum barongsai mulai ada setelah orang-orang tahu bahwa “Nian”-makhluk mitologi lain dalam kebudayaan China-yang memakan manusia ternyata takut dengan singa. Itulah mengapa tarian barongsai sengaja diselenggarakan guna mengusir Nian dan roh jahat lainnya serta mendatangkan keberuntungan selama perayaan Imlek.
Salah satu anggota anggota grup barongsai “Mutiara Hoki Barongsai”, Fendi kepada BelitongToday, Rabu (25/1) mengatakan mereka mulai berkeliling pukul 08.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB.
“Jumlah anggota sebanyak 20 orang dan pemain cadangan sekitar delapan orang,” jelasnya.
Ia menyebutkan, suasana Imlek 2574 Kongzili di Tanjungpandan saat ini masih berlangsung meriah.
Fendi menambahkan, sedangkan untuk jumlah angpaonya tergantung dari toko-toko yang memberi,” ungkapnya.
Pantauan BelitongToday, sejumlah warga anak-anak terlihat menyaksikan pertunjukan barongsai tersebut.
Setelah mengalami pandemi Covid-19 selama tiga tahun terakhir, baru kali ini Barongsai kembali hadir untuk menghibur masyarakat di Kabupaten Belitung.
Warga kota Tanjungpandan, termasuk anak-anak, terlihat sangat terhibur akan hadirnya grup barongsai tersebut.
Cuaca kota Tanjungpandan yang cerah membuat para pemain barongsai bersemangat untuk memburu angpao yang lebih banyak.
Pandemi COVID-19 yang mereda membuat suasana Imlek berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. (Mg1)