BelitongToday, Tanjungpandan – Dinas Perikanan Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat penurunan volume ekspor kerapu hidup dari Belitung menuju Hong Kong sepanjang 2022 dari sebanyak 63,35 ton menjadi 33 ton.
“Ekspor kerapu hidup dari Belitung menuju Hong Kong sepanjang 2022 tercatat sebanyak 33 ton, turun dari tahun sebelumnya 63,35 ton,” kata Kabid Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Belitung, Rekie Irawan di Tanjungpandan, Jumat (27/1)
Menurutnya, penurunan ekspor kerapu hidup dari Belitung menuju Hong Kong karena sejumlah faktor salah satunya adalah pandemi COVID-19 yang masih melanda negara itu.
“Pandemi COVID-19 menyebabkan konsumen kerapu hidup Belitung di Hong Kong menurun,” ujarnya.
Ia menambahkan, selain itu, penurunan ekspor kerapu hidup Belitung disebabkan oleh kapal pengangkut kerapu hidup mengalami kerusakan.
“Ada dua kapal pengangkut yang bisa berkunjung ke Belitung membawa kerapu tersebut namun satu kapalnya mengalami kerusakan,” katanya.
Dia menambahkan, kerusakan kapal tersebut menyebabkan armada pengangkut kerapu hidup menjadi terbatas.
“Kapal pengangkut terbatas sehingga wilayah kami kalah dan kapal tersebut lebih banyak berlayar ke wilayah Indonesia bagian timur,” ujarnya.
Rekie menjelaskan, faktor cuaca buruk juga menyebabkan ekspor kerapu hidup dari Belitung menuju Hong Kong tertunda.
“Sebenarnya di 2022 masih ada beberapa kegiatan ekspor namun karena cuaca buruk sehingga tertunda dan baru dapat mengirim pada 6 Januari 2023 delapan ton dan 9 Januari 14 ton,” katanya.
Menurutnya saat ini Hong Kong masih menjadi pasar utama ekspor kerapu hidup dari Belitung.
“Konsumen kerapu di Hong Kong menggemari jenis ikan kerapu cantik dan kerapu cantang dengan ukuran di atas lima kilogram,” ujarnya.
Rekie menyebutkan, pihaknya menargetkan ekspor kerapu hidup dari Belitung menuju Hong Kong pada tahun 2023 sebanyak 100 ton.
“Kami optimis target tercapai, para pembudidaya juga sudah siap dan nanti setiap satu bulan setengah kami targetkan ada ekspor,” katanya. (Nazriel)