BelitongToday, Tanjungpandan – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belitung, mengatakan Belitung masih banyak kekurangan tenaga guru.
Kepala Dinas Pendidikan Belitung, Soebagio menilai, permasalahan ini utama di lingkungan pendidikan Kabupaten Belitung yakni kekurangan tenaga pendidik atau guru sekitar 430 orang lebih.
“Nah itu formasi idealnya yang harus terisi sebenarnya, itu dampak dari guru pensiun. Tahun kemarin saja sekitar 93 orang, dan tahun ini bisa 30 lebih,” kata Soebagio, Rabu (3/5).
Menurutnya, saat ini proses penerimaan atau perekrutan untuk pengganti guru yang pensiun itu masih program pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Apalagi, kuota yang kami dapat biasanya tidak sesuai dengan yang pengusulan dan kebutuhan.
“Tahun ini saja kita dapat kouta sekitar 60 orang, sedangkan usulan kemarin sekitar 100 orang. Nah ini tentu permasalahan yang termasuk krusial untuk kita,” papar Bagio, sapaan karib Soebagio.
Oleh karena itu, Bagio menerangkan, mereka terus berupaya menanggulangi permasalahan itu yakni dengan menggunakan tenaga guru honorer. Hal ini guna mengisi kekurangan formasi guru di sekolah-sekolah yang mengalami kekurangan tenaga guru itu.
Oleh karena itu, dalam proses perekrutan PPPK tenaga guru tetap mengacu pada regulasi aturan yang ada. Di antaranya mereka harus mengabdi selama 2 tahun di sekolah itu, terdaftar di data pokok pendidikan (Dapodik), dan mendapat SK NUPTK.
“Itu salah satu solusi untuk mengisi kekurangan tadi, prioritas tenaga guru honor untuk pengangkatan dan tentang regulasi itu pada pemerintah pusat. Lalu, kita mengupayakan dalam bentuk usulan-usulan dan mereka juga sudah memenuhi ketentuan dan persyaratan,” tandasnya. (Adoy)