BelitongToday, Tanjungpandan – Kegiatan budidaya udang vaname di Kabupaten Belitung mulai dilirik oleh masyarakat setempat.
Hal ini lantaran budidaya udang vaname memiliki nilai atau potensi ekonomi yang cukup menjanjikan.
Selain itu, kondisi laut Belitung juga mendukung untuk menjalankan kegiatan budidaya udang vaname. Lautnya masih jernih dan asri serta belum tercemar.
“Kalau dilirik memang sebenarnya sudah lama oleh masyarakat, tinggal kembali ke masyarakat mau atau tidak. Cuma harga lahan di Belitung khususnya di tepi pantai bisa dibilang cukup gila-gilaan. Banyak pengusaha yang berminat di awal namun karena harga lahan tinggi mereka pindah ke kabupaten sebelah,” ungkap Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Belitung, Rekie Irawan, Jumat 15 Maret 2024.
Dinas Perikanan Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat jumlah produksi udang vaname sepanjang tahun 2023 mencapai sebanyak 7,35 ton.
Jumlah tersebut berasal dari sejumlah pembudidaya udang vaname yang terdapat di Desa Sungai Samak, Kecamatan Badau dan Desa Tanjung Rusa, Kecamatan Membalong.
Produksi udang vaname di lokasi kolam budidaya Desa Sungai Samak, Badau tercatat sebanyak 4,74 ton. Sedangkan produksi udang vaname oleh koperasi Karya Bahari Desa Tanjung Rusa sebanyak 1 ton.
Kemudian produksi budidaya udang vaname oleh masyarakat pembudidaya di Desa Tanjung Rusa di luar kelompok atau keanggotaan koperasi Karya Bahari sebanyak 1,61 ton.
“Sehingga total produksi keseluruhannya adalah 7,35 ton. Namun ini hanya data pembudidaya kecil kalau pembudidaya besar belum masuk ke kami,” ujarnya.
Harga udang vaname dijual Rp50 ribu per kilogram untuk di tingkat pembudidaya, dan di tingkat pasar mencapai Rp70 ribu sampai Rp80 ribu per kilogram.
“Saat ini masih dipasarkan di pasar lokal belum ada yang dikirim ke luar daerah,” paparnya. (Nazriel)







