BelitongToday, Surabaya – Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskotikdansa) Kabupaten Belitung Timur (Beltim) melakukan kunjungan kerja ke Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur.
Kedatangan rombongan disambut oleh Kepala Diskominfo Provinsi Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin beserta jajarannya di Ruang Rapat Diskominfo, Selasa (7/11).
Kepala Diskotikdansa Belitung Timur, Bayu Priyambodo mengatakan kunjungan kali ini untuk beberapa tujuan. Salah satunya, adalah mempelajari beberapa aplikasi yang akan di replikasi dari Pemprov Jatim seperti “Klinik Hoaks”.
“Klinik Hoaks itu barangkali sudah mirip dengan Artificial Intelligence (AI). Bisa mendeteksi informasi yang beredar di masyarakat. Apakah disinformasi, hoaks atau datanya palsu itu bisa segera terdeteksi dan bisa segera sampaikan kepada masyarakat. Jadi salah satu yang akan kita replikasi adalah sesuai dengan kajian kita di komunikasi dan informasi publik, yaitu adalah Klinik Hoaks,” ungkap Bayu.
Ia mengatakan, pihaknya akan mengkolaborasikan hal ini dengan bidang Aptika Diskotikdansa Belitung Timur.
“Kemudian yang akan kita replikasi adalah manajemen informasi yang akan kita sampaikan ke jaringan media. Melalui beberapa inovasi seperti flyer, dan sebagainya sehingga media penyampaian informasinya lebih kreatif,” imbuhnya.
Selain Klinik Hoaks, Bayu juga akan mereplikasi desain Podcast dan Media Center Pemprov Jatim yang merupakan terbaik di Indonesia.
“Desain Podcast Pemprov Jatim sudah eyecatching banget dan bagus untuk bisa kita terapkan juga di Beltim dan juga media centernya. Media Center Pemprov Jatim itu terbaik se-Indonesia sehingga bisa kita terapkan juga di Beltim. Karena, memang selaras dengan apa yang sedang kita bangun, yaitu media center dan media komunikasi publik,” pungkasnya.
Klinik Hoaks Bisa Direplikasi Semua Kabupaten/Kota
Sementara itu, Kepala Diskominfo Jatim melalui Kabid Pengembangan Informatika Achmad Fadil Husni mengatakan Klinik Hoaks bisa replikasi oleh semua Kabupaten/Kota.
“Ini adalah salah satu bentuk kerjasama kita, boleh dikatakan Pemkab Beltim bisa mereplikasi aplikasi tersebut. Apabila nanti ada masukan dan saran, akan kita kembangkan lagi,” ujar Fadil.
Ia mengatakan, saat ini sudah ada satu provinsi dan empat Kabupaten yang telah mereplikasi aplikasi Klinik Hoaks.
“Kalau nanti Beltim mau replikasi silahkan saja, nanti akan kita siapkan untuk pelatihannya, set up aplikasi dengan programmer yang ada di Beltim. Boleh kita pakai dan kembangkan,” tutup Fadil. (Mario)