BelitongToday, Jakarta – Kabar buruk datang dari dunia siber. Belakangan ini, modus kejahatan siber baru bernama “juice jacking” sedang marak terjadi di beberapa tempat.
Modus ini melibatkan penggunaan charger USB palsu atau yang telah dimodifikasi. Dengan tujuan mencuri data dan informasi dari perangkat yang sedang mengiri daya.
Juice jacking sendiri merupakan istilah untuk menggambarkan tindakan mencuri data dan informasi dari perangkat mobile. Antara lain smartphone, tablet, atau laptop, dengan memanfaatkan kabel pengisi daya (charger) yang terhubung ke port USB.
Pelaku melakukan modifikasi pada charger atau menempatkan perangkat bernama “juice jacker” pada port USB publik. Sehingga, saat seseorang menghubungkan perangkatnya ke port tersebut, maka data dan informasi di perangkat akan langsung mereka curi.
Para pelaku biasanya memanfaatkan kesempatan pada saat orang-orang sedang membutuhkan pengisian daya. Port USB publik sering kali tersedia di tempat-tempat seperti bandara, pusat perbelanjaan, kafe, dan tempat-tempat umum lainnya.
Tanpa tersadar, pengguna perangkat mobile dapat menjadi korban juice jacking. Hal ini membuat data penting seperti password, nomor kartu kredit, dan data pribadi lainnya dapat dicuri.
Untuk menghindari menjadi korban juice jacking, para ahli siber menyarankan untuk menggunakan charger yang resmi dan terpercaya.
Selain itu, hindari mengisi daya perangkat mobile pada port USB publik yang tidak jelas sumbernya. Jika memungkinkan, sebaiknya gunakan power bank untuk mengisi daya perangkat mobile.
Juice jacking merupakan ancaman serius yang perlu kita semua waspadai. Oleh karena itu, pengguna perangkat mobile sebaiknya dapat lebih berhati-hati dan waspada dalam menggunakan charger USB, terutama pada port USB publik yang tidak jelas keamanannya. (Reza)