BelitongToday, Manggar – Salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Kabupaten Belitung Timur hingga saat ini masih menjadi sorotan. Hal ini lantaran perbuatan tak senonoh dari seorang staf Tata Usaha (TU) berinisial BU.
Perbuatan tak senonoh BU itu adalah mengedit foto beberapa siswi di SMAN itu menjadi tanpa busana alias bugil. Tak berselang lama, BU pun telah dilaporkan atas perbuatannya.
Bahkan berdasarkan pemberitaan di beberapa media online, kasus BU pun telah masuk ke tahap penyidikan oleh Polres Belitung Timur.
Namun yang membuat SMAN di Belitung Timur itu kembali menjadi sorotan baru-baru ini, adalah adanya informasi intimidasi terhadap siswi yang menjadi korban oleh pihak sekolah.
Berdasarkan pemberitaan yang beredar di beberapa media online, kepala sekolah mengancam para orang tua anak yang menjadi korban edit foto oleh BU.
Ancaman itu yakni orangtua korban mendapat undangan ke sekolah, kemudian pihak sekolah meminta orangtua menandatangani pernyataan tidak memperpanjang kasus edit foto BU ke jalur hukum. Bila masih berlanjut, pihak sekolah akan mengeluarkan anak-anak tersebut dari sekolah.
Saat konfirmasi, Kepala SMAN tersebut pun langsung menegaskan bahwa informasi atau pemberitaan di beberapa media online yang terkesan menyudutkan sekolahnya adalah tidak benar.
Dia menerangkan, orang tua siswa korban BU memang betul ada panggilan ke sekolah, namun adanya penandatanganan pernyataan tidaklah benar.
“Yang orang tua siswa tandatangani itu absensi kehadiran, bukan pernyataan. Kita ada bukti suratnya di sekolah,” tegasnya saat mengkonfirmasi kepada BelitongToday, Sabtu (5/8).
Dia pun mengaku kecewa dengan adanya pemberitaan yang memperkeruh suasana, padahal anak-anak di sekolahnya belajar dengan aman dan tenang.
“Sudah kondusif, semua anak kita tetap bersekolah dan kami pihak sekolah justru melindungi korban dengan melakukan pemecatan terhadap BU. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi di sekolah kami,” pungkasnya.