BelitongToday, Tanjungpandan – Bupati Belitung, Sahani Saleh, membantah kabar pencabutan status internasional Bandara HAS Hanandjoeddin, Tanjungpandan, Belitung.
Bupati menjelaskan, memang sempat ada evaluasi terkait status bandara internasional, namun hingga kini tidak ada pencabutan.
Apalagi Belitung termasuk dalam 10 destinasi pariwisata prioritas di Tanah Air atau 10 Bali Baru.
“Belum pernah ada pencabutan, hanya dalam operasionalnya (belum ada rute penerbangan internasional). Dalam FGD di Batam ada evaluasi status internasional di 15 bandara, termasuk Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Tapi dalam hal mengkaji lebih jauh (status internasional),” ujar pria yang akrab disapa Sanem, Senin (5/6).
Menurut bupati, layanan penerbangan internasional sempat buka saat G20 lalu. Namun memang hanya bersifat sementara, hanya dalam momen itu saja dan setelah itu tidak ada lagi penerbangan internasional.
Oleh karena itu, pihaknya terus mengupayakan agar ada rute penerbangan internasional kembali.
“Dua bulan lalu saat FGD manajer penerbangan se-Indonesia di Sheraton, mereka semua mengeluh kekurangan pesawat,” bebernya.
Kemudian, ketika kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat ke Belitung. Ia sangat mendukung rencana membuka kembali rute penerbangan internasional.
Menparekraf Sandi, menyarankan dengan agar Belitung menyelenggarakan minimal 4 event internasional, baik berupa MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) internasional maupun berupa atraksi.
“Tahun ini MICE internasional ada pertemuan ASEAN keempat pada 1-5 Juli. Nanti kita tambah Triathlon termasuk Pesona Belitung Beach Festival. Setiap tahun (upayakan) ada event internasional agar ada penerbangan internasional,” tandasnya. (Adoy)