BelitongToday, Tanjungpandan – Sepanjang tahun 2022, Bank Sumsel Babel Cabang Tanjungpandan berhasil mencapai seluruh target bisnisnya.
“Bank Sumsel Babel sampai akhir tahun 2022, seluruh target bisnis bisa kita capai, bahkan laba mencapai lebih dari 100 persen. Ini tidak terlepas dari kerja sama kita semua, mudah-mudahan Bank Sumsel Babel bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat, khususnya masyarakat Belitung,” kata Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko Bank Sumsel Babel, Mustakim dalam sambutannya pada acara “Penyerahan Aset Pemkab Belitung berupa Tanah dan Bangunan ke BPD Bank Sumsel Babel dan Penyerahan CSR Bank Sumsel Babel”, Kamis (12/1) pagi.
Mustakim mengatakan, Bank Sumsel Babel berhasil memperoleh predikat baik dan dinilai sehat dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dari sisi tingkat kesehatannya.
Penilaian dengan predikat baik ini didasarkan atas empat komponen penilaian, yakni profil resiko, GCG (Good Corporate Governance), dari sisi rentabilitas atau kemampuan suatu bank mengumpulkan laba, dan dari sisi permodalan.
“Mengenai kemampuan bank mengumpulkan laba, kenyataannya memang target-target yang sudah ditetapkan itu bisa kita lampaui yang artinya 103 persen sudah di atas target, dan ini merupakan pencapaian tertinggi dari yang sebelumnya, secara nominal mencapai di atas Rp700 Miliar,” jelasnya.
Dari segi permodalan, Bank Sumsel Babel juga dinilai sehat dari OJK. Ini dibuktikan dengan capaian modal intinya saat ini sudah terealisasi Rp4,2 Triliun.
“Permodalan kita juga dinilai PK-2, dimana modal inti kita saat ini sudah terealisasi Rp4,2 Triliun. Batasan minimal yang ditetapkan OJK untuk tahun 2024 tidak boleh kurang dari Rp 3 Triliun, kita sudah lewat,” terangnya.
Dari sisi rasio, Bank Sumsel Babel sudah terealisasi sebesar 21,6 persen dari ketetapan OJK untuk Bank Sumsel Babel sebesar 12 persen.
“Secara rasio, perbandingan antara kewajiban dan modal, ditetapkan OJK untuk BPD Bank Sumsel Babel sebesar 12%, tidak boleh kurang dari 12%, dan kita sudah terealisasi sebesar 21,6%, artinya masih aman dari sisi rasio,” bebernya.
Meskipun dari segi pencapaian dinilai baik, Bank Sumsel Babel tetap harus terus berupaya menambah atau meminta setoran dari pemda, karena ini kaitannya dengan ekspansi bisnis yang dijalankan.
“Bisnis ini erat kaitannya ke laba tadi. Jika kita tidak berbisnis, otomatis laba kita tidak akan bertambah, dan dengan setoran modal melalui aset dari Pemkab Belitung, ini merupakan perwujudan komitmen dan kami bersedia menerima itu,” tandasnya. (Dafit)