Home / Belitong Humanities

Selasa, 10 September 2024 - 19:40 WIB

Syuting Film The Bell di Belitung Timur Resmi Berakhir

Dokumentasi foto bersama kru film The Bell yang mengambil lokasi syuting di Belitung Timur.

Dokumentasi foto bersama kru film The Bell yang mengambil lokasi syuting di Belitung Timur.

BelitongToday, Manggar – Syuting film The Bell yang bertema horor dengan menceritakan tentang “Urban Legend” lokal “Hantu Penebok” berakhir di Pantai Punai Desa Tanjung Kelumpang Kecamatan Simpang Pesak Kabupaten Belitung Timur, Senin September 2024 malam.

Sebelumnya, selama kurang lebih 14 hari, para kru rumah produksi dan artis pemain film telah menghabiskan syuting di berbagai tempat di Beltim mulai dari Kawasan Bukit Samak, Pantai Teropong, Bangunan AC, Desa Wisata Lenggang (RM. Kampung Ulin dan Bendungan PICE), Desa Wisata Batu Penyu dan berakhir di Desa Wisata Tanjung Kelumpang (Pantai Punai).

Syuting terakhir tersebut dipantau langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Beltim, Hendri guna memberi support kepada para pemain dan kru film tersebut.

Baca Juga  Pilkada Belitung 2024 Berlangsung Aman dan Lancar, Pj Bupati Belitung Apresiasi KPU

“Pemkab Beltim mensupport syuting film itu sebagai salah satu sub sektor kreatif.
Semoga nanti tayang dapat mendorong peningkatan volume kunjungan wisatawan di destinasi wisata di Belitung Timur,” kata Hendri kepada Diskominfo Beltim, Selasa 10 September 2024.

Film The Bell ini disutradarai oleh Jay Sukmo diproduksi oleh MBK Production, Sinemata Indonesia dan Radepa Studio. Dibintangi oleh aktor dan aktris terbaik di perfilman horor Indonesia yaitu Ratu Sofya, Bhisma Mulia, Shalom Razade, Givina Lukito serta senior aktor Mathias Muchus dan Septian Dwi Cahyo.

Dikatakan Rendy Gunawan selaku Ketua KSO Sinemata Buana Kreasindo, pihaknya bersyukur proses syuting selama 14 hari di Beltim berjalan lancar dan mendapat support dari Pemda dan masyarakat Beltim.

Baca Juga  Siswa SD Negeri 11 Badau Antusias Ikuti Kegiatan Makan Bergizi Gratis

Ia mengapresiasi Pemkab Beltim, semoga film ini dapat mengulang kembali suksesnya seperti film laskar pelangi sehingga efek ekonominya, Beltim akan lebih dikenal masyarakat luas.
Setelah terakhir syuting ini, selanjutnya tinggal proses penggarapan pada tahapan berikutnya sesuai rencana.

Perlu diketahui, film ini menceritakan kisah sepasang kekasih dengan latar tahun 1930-an di Belitung Timur.

Ketika kolonial Belanda ingin mengeksplorasi tambang timah di Belitung Timur, sang empunya yang juga adalah noni Belanda tidak terima dan akhirnya meninggal secara tragis oleh kolonial.

Noni Belanda inilah yang akhirnya gentayangan ditengah masyarakat yang dikenal oleh masyarakat Belitong sebagai Hantu Penebok (Angga/Rel)

Share :

Baca Juga

Belitong Humanities

Kadis Sejarah TNI AD Kunjungi Mako Lanud H.AS Hanandjoeddin
FKRB

Belitong Humanities

FKRB Berharap Kasus Pengrusakan Aset Foresta Diselesaikan Secara Restorative Justice
ASEAN HLTF-ACV

Belitong Humanities

Isyak Pimpin Rapat Persiapan Akhir Pelaksanaan ASEAN HLTF-ACV 2023
Fatayat NU kabupaten Belitung

Belitong Humanities

Ketua dan Pengurus Fatayat NU Belitung Masa Khidmah 2021-2026 Resmi Dilantik
Baznas Belitung zakat

Belitong Humanities

Berkah Ramadan, Baznas Belitung Salurkan Zakat Kepada Mustahik di Selat Nasik

Belitong Humanities

SMPN 4 Tanjungpandan Adakan Kegiatan Profil Penguatan Pancasila, Kunjungi UMKM Abel Snack

Belitong Humanities

HPN 2024, Kadiskominfo Belitung Ajak Sinergi Bangun Daerah
Kepala Kejaksaan

Belitong Humanities

Acara Pisah Sambut Kepala Kejaksaan Negeri Belitung Timur, Abdul Kadir Kenang Lucunya Main Golf Bersama Burhanudin