BelitongToday, Tanjungpandan – Pemerintah Kabupaten Belitung, merancang Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kabupaten Belitung Tahun 2024 – 2026.
Tahun 2024 merupakan periodesasi RPD pertama Kabupaten Belitung yang mengacu pada pencapaian visi dan misi Kabupaten Belitung yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Belitung Tahun 2005-2025.
Bupati Belitung, Sahani Saleh, mengatakan setiap dokumen perencanaan harus memiliki sinkronisasi dan saling mendukung antara satu dokumen dengan dokumen lainnya.
Ia mengatakan, prioritas pembangunan tahun 2024-2026 menekankan pada penguatan perekonomian, peningkatan infrastruktur, dan peningkatan kualitas SDM.
Selain itu, juga pada penguatan kualitas lingkungan hidup dan reformasi birokrasi pelayanan publik.
“Secara target sudah ditetapkan indikator makro. Hanya meneruskan dan mencoba mengevaluasi indikator mana saja yang belum tercapai,” ungkapnya.
Dia mengatakan, tingkat Inflasi Pangkalpinang dan Belitung lebih tinggi dari angka nasional yaitu 5,38 persen dari tahun 2022.
“Penyumbang angka inflasi terbesar di Belitung adalah BBM, harga tiket pesawat yang cukup tinggi, dan gas rumah tangga,” ungkapnya.
Adapun isu strategisnya yaitu pertumbuhan ekonomi yang melambat cenderung stagnan, kapasitas dan kualitas SDM, dan daya saing yang masih rendah.
Kemudian menurunnya indeks demokrasi Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan masih rendahnya indeks reformasi birokrasi.
“Juga disparitas pembangunan antarwilayah dan masyarakat yang masih tinggi, rendahnya kualitas lingkungan hidup, dan tata kelola sumber daya alam,” terangnya.
Kepala Bappeda Kabupaten Belitung, Agus Taufan mengatakan capaian pembanguan indikator makro lima tahun terakhir pada 2022 adalah sebesar 0,237 persen.
Ia menyebutkan, salah satu permasalahan daerah adalah rendahnya PDRB untuk sektor pertanian, dan masih adanya dominasi oleh sektor pertambangan.
“PDRD pertanian masih rendah, semuanya masih dominasi oleh sektor pertambangan,” imbuhnya. (Lia)