BelitongToday, Sijuk – Perwakilan badan PBB untuk Urusan Kelautan dan Hukum Laut (UN-DOALOS) Marco Boccia, terkesan dengan jamuan makan Bedulang yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Bangka Belitung dan Pemerintah Kabupaten Belitung kepada para delegasi peserta Regional Workshop World Ocean Assessment di Museum Maritim, Selasa (13/12) malam.
“Duduk di lantai dan makan bersama adalah cara makan keluarga. Saya berasal dari Italia, jadi berkumpul bersama keluarga dan makan adalah satu hal yang sangat penting,” ujar Marco kepada BelitongToday seusai acara.
Menurutnya, konsep berbincang sambil dimana kita bisa berkumpul sambil berbincang dan membangun hubungan sambil makan. Ini adalah konsep makan Bedulang dimana orang yang muda memberikan makanan kepada yang lebih tua sambil berbincang-bincang merupakan hal yang penting.
“Berbagi makanan dari yang muda ke yang tua, idenya adalah makan lintas generasi dari junior ke yang senior sambil berbagi cerita dan pengalaman. Ini juga yang kita lakukan disini, kita makan dengan orang yang berbeda latar belakang dan umur yang berbeda, juga negara yang berbeda, jadi ini sangat bermakna,” katanya.

Terkait acara Regional Workshop WOA yang diselenggarakan di Belitung sejak tanggal 13 hingga 15 Desember mendatang, menurutnya dilaksanakan dengan cukup baik oleh pemerintah Indonesia.
“Acara ini bagus. Pemerintah Indonesia menjamu dengan sangat baik, khususnya di Belitung sejak pertama kami tiba. Kami mempertemukan para ahli maritim dari berbagai penjuru dunia. Kelompok yang sangat baik. Suasana yang diberikan oleh tuan rumah juga membuat kegiatan tersebut unik dan menyenangkan,” lanjutnya.
Regional Workshop World Ocean Assessment adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi dari para ahli dari berbagai daerah di dunia terkait aspek-aspek kelautan. Indonesia menjadi tuan rumah untuk kedua kalinya. Sebelumnya pada tahun 2018 Indonesia juga sempat menjadi tuan rumah pertemuan ini di Bali.
“Kami ingin mendengarkan apa yang para ahli dari Indonesia dan negara-negara kepulauan lainnya butuhkan dan apa saja kapasitas yang perlu dikembangkan. Informasi itu yang kami butuhkan, yang nanti akan kami bawa ke Sidang Umum PBB,” ungkapnya.
Ia menuturkan, bahwa Indonesia merupakan anggota PBB yang sangat aktif, bukan hanya karena sering menjadi tuan rumah berbagai kegiatan, tapi juga melibatkan para ahlinya dalam proses setiap kegiatan.
“Jadi Indonesia sangat aktif. Kami sangat dekat bahkan ketika kegiatan di New York. Indonesia juga sudah mencoba mengimplementasikan tujuan akhir kita, SDGs 2030 yang merupakan agenda utama PBB yaitu menjaga kehidupan di bawah laut,” tutupnya. (angga)
