BelitongToday, Tanjungpandan – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Belitung menurunkan tim asesmen untuk memantau kondisi kekeringan di sejumlah wilayah.
Sekretaris PMI Markas Cabang Belitung, Bustam menerangkan pihaknya diminta oleh PMI pusat untuk memantau situasi kekeringan di daerahnya masing-masing
“Hasil asesmen sementara kami di seluruh kelurahan dan desa di Kabupaten Belitung terdapat sebanyak 22.485 jiwa,” katanya, Selasa (12/9).
Ia menerangkan, jumlah masyarakat yang terdampak kekeringan berasal dari empat kecamatan di Kabupaten Belitung.
Ia menyebutkan, adapun empat kecamatan tersebut adalah Kecamatan Tanjung Pandan 3.832 jiwa (13 persen), Membalong 6.660 jiwa (34,8 persen), Sijuk 9.793 jiwa (43,5 persen), dan Badau 2.200 jiwa (8,7 persen).
“Data tersebut merupakan data sementara. Kami perkirakan jumlah masyarakat yang terdampak kekeringan di daerah itu akan terus bertambah,” bebernya.
Menurutnya, masih ada beberapa desa yang memang belum melaporkan datanya kepada tim asesmen di lapangan.
“Kami juga akan terus melakukan pemantauan situasi kekeringan di sejumlah kelurahan dan desa lain,” paparnya.
Ia menambahkan, akibat dampak fenomena El Nino atau kemarau sumber air bersih masyarakat banyak mengalami kekeringan. Dampak fenomena El Nino diprediksi berlangsung cukup panjang.
Oleh karena itu, demi membantu masyarakat PMI Belitung mendistribusikan air bersih kepada masyarakat yang mengalami dampak kekeringan.
Pihaknya mendistribusikan air bersih tersebut menggunakan dua armada. Satu mobil “double cabin” dengan kapasitas tangki 1.100 liter dan satu pikap kapasitas 1.500 liter setiap hari.
“Pendistribusian air bersih tersebut prioritasnya adalah kepada masyarakat desa yang terdampak kekeringan atau masuk dalam data hasil asesmen sebelumnya,” bebernya.
Ia mengatakan, bagi masyarakat yang ingin membutuhkan layanan air bersih bisa menghubungi nomor kontak PMI Belitung 0821-8122-5008.
“Apabila ada permintaan air bersih dari warga tetap akan kami layani,” jelasnya. (Nazriel)