BelitongToday, Jakarta – Manajemen Bank Central Asia atau BCA, angkat bicara setelah pegawai banknya kena tipu tukang becak di Surabaya. Pengemudi becak mencuri dana hingga Rp345 juta.
Executive Vice President BCA, Hera F. Haryn mengatakan manajemen saat ini sedang menunggu akhir dari proses tersebut. Pada dasarnya, dia menegaskan manajemen BCA menghormati proses hukum yang sedang berjalan.
“Jadi BCA belum bisa memberikan jawaban soal materi atau pokok perkara, tapi kami yakin dan percaya bahwa sistem peradilan dan fungsi penegakan hukum bisa memberikan keadilan bagi penyelesaian kasus ini,” kata Hera, Kamis (19/1).
Dia menegaskan kembali bahwa keamanan informasi pelanggan adalah prioritas utama dan tanggung jawab bersama.
Oleh karena itu, ia meminta pelanggan untuk mengamankan informasi tersebut semaksimal mungkin untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan atau penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Aksi Penipuan tukang becak di Surabaya
Pengemudi becak di Surabaya berhasil meraup Rp345 juta dari simpanan nasabah. Caranya adalah mengelabui kasir di cabang BCA.
Seorang tukang becak bernama Setu melakukan aksi penipuan pada Jumat sekitar pukul 12.00 WIB. Dia mencuri dana nasabah Muin Zachry.
Tampil sebagai Muin Zachry, Setu memanfaatkan momen pandemi dengan menyembunyikan wajahnya di balik masker.
Tindakan nekat Setu terungkap dalam persidangan di Pengadilan Negeri Surabaya pada Selasa (17/1), menurut petugas bank Bank BCA Surabaya Maharani Istono Putri.
Dalam kesaksiannya, Putri hampir menganggap Setu sebagai nasabah Muin, karena memiliki bukti nomor PIN dan KTP yang dibawa Setu. (Mg2)