BelitongToday, Manggar – Kabupaten Belitung Timur sering mendapatkan sorotan dari berbagai pihak terkait lingkungan sosial masyarakat yang tidak ramah untuk anak.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan dan PPKB Belitung Timur sebanyak 126 anak-anak berusia di bawah 19 tahun mengalami kehamilan tahun 2022.
Selain tingginya angka kehamilan usia anak, angka putus sekolah dan angka kasus pelecehan seksual terhadap anak di Beltim juga memprihatinkan.
Berdasarkan data Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Beltim, hingga 27 April 2023, terjadi 15 kasus pelecehan di Negeri Laskar Pelangi.
Hal tersebut terbilang sangat tinggi mengingat tahun lalu kasus pelecehan seksual terhadap anak pada tahun 2022 hanya berjumlah 23 kasus.
Menanggapi hal itu, Bupati Belitung Timur, Burhanudin mengimbau kepada orangtua untuk selalu memperhatikan perilaku anak.
Karena, orangtua merupakan madrasah atau sekolah pertama anak-anak, di mana anak-anak selalu mencontoh perilaku orangtuanya.
“Jangan karena sudah diam dan diberi handphone jadi tidak ada kontrol. Malah harus lebih perhatian karena dari handphone semua informasi, baik buruk bisa mereka akses dengan mudah,” kata Bupati Beltim.
Selain itu, dia juga menyoroti peran aktif setiap sekolah maupun instansi terkait untuk melakukan pengawasan lingkungan sekitar terutama pergaulan anak.
“Masyarakat juga harus berperan aktif turut mengawasi anak-anak yang misalnya banyak nongkrong di sekitar rumah kita. Ingatkan misalnya jangan pulang malam-malam dan sebagainya,” pungkasnya. (Mario)