BelitongToday, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi proporsi penduduk lanjut usia akan meningkat di Indonesia pada tahun 2045. Dengan kata lain, 19,90 persen dari total penduduk Indonesia sudah tua atau lanjut usia.
Sementara itu, menurut Bappenas, pada tahun 2045 lansia akan berjumlah sekitar 61,4 juta jiwa atau sekitar 20 hingga 25 persen dari total jumlah penduduk. Artinya, setiap seperlima orang Indonesia berusia lebih tua.
Sedangkan menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), definisi lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun.
Marya Yenita Sitohang, peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia harus bersiap menghadapi fenomena ini dengan beberapa cara.
Salah satunya menyangkut dana untuk lansia. Memang, menurut Marya, pemerintah pusat sudah memiliki beberapa sumber daya untuk menghidupi lansia di masa depan. Misalnya, asuransi lansia dari BPJS Ketenagakerjaan untuk Kesehatan.
“Saat pemerintah memperketat aturan pensiun di usia 56 tahun, sempat ada protes dari pekerja dan SK tersebut dibatalkan. Karena fenomena tersebut, kesadaran masyarakat Indonesia terhadap dana pensiun cukup rendah,” kata Marya
Karena itu, dia meminta pemerintah pusat mendorong generasi lanjut usia di masa depan untuk meningkatkan kesadaran memiliki dana pensiun. Kemudian pemerintah juga diminta untuk menyiapkan sistem yang lebih baik di semua sektor.
Tidak hanya untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan TNI/Polri. Selain itu, demi kesehatan, Marya mengimbau para usia subur untuk memulai pola hidup sehat. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa dengan penuaan alami, sistem tubuh manusia juga ikut melemah.
“Mulailah dengan olahraga teratur, lengkapi dengan nutrisi yang tepat. Manajemen stres yang baik, pemeriksaan rutin membantu kita mempersiapkan kesehatan fisik dan mental di masa tua nanti,” ujarnya. (Mg2)