BelitongToday, Manggar – Bupati Belitung Timur, Burhanudin meminta seluruh wartawan yang bertugas di Beltim untuk tidak terlibat dalam politik praktis dalam Pemilu 2024.
Hal tersebut Burhanudin sampaikan saat menghadiri kegiatan pelantikan Ketua Pokja Wartawan Beltim masa bakti 2023-2026, di Ruang Satu Hati Bangun Negeri, Senin (29/5).
“Di era politik saat ini pandai-pandailah meniti buih. Karena, masing-masing orang akan memberikan upaya untuk bisa masuk ke dalam kelompok itu. Jika anda tidak terlibat ke dalam konteks politik praktis secara langsung, lebih baik jadi jurnalis yang memberitakan hal-hal yang benar,” ajak Bupati Beltim.
Burhanudin mengkhawatirkan akan terjadi fitnah yang terlalu banyak untuk menutupi seseorang. Karena, wartawan itu telah menjadi bagian dari kelompok mereka (peserta pemilu, red).
Kemudian, Bupati Beltim yang juga politisi Golkar itu mengimbau kepada wartawan Beltim untuk tidak meributkan persoalan-persoalan yang banyak terjadi di Belitung Timur.
“Beberapa waktu yang lalu bahkan kawan-kawan dari Pangkal Pinang pun datang juga ke sini, ribut lah. Terkait masalah yang muncul di Beltim ini. Kalau memang itu tidak perlu diributkan tidak usah ribut-ribut kita. Kalau itu menjadi sumber rezeki kita yah kita carilah dengan baik,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa sebagai kepala daerah tidak akan memberikan uang atau upah kepada wartawan atas berita tentangnya.
Wartawan Jangan Minta Uang
“Saya tidak mungkin memberi uang kepada wartawan. Karena, tugas anda kan mencari berita. Anda mendapat bayaran dari media atau tempat anda bekerja untuk mencari berita, masak saya harus bayar,” ujarnya.
“Saya tidak perlu wawancara kalian, saya punya prokom kok. Ada yang ngomong dulu kami dibayar, itu kan dulu. Kadang saya merasa aneh juga, saya merasa tidak pernah diwawancara, tiba-tiba beritanya ada karena mengutip dari orang lain,” tambahnya.
Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa wartawan harus bisa memberikan berita-berita yang objektif, rasional, serta berimbang. Hal ini agar masyarakat dapat menerimanya dengan baik.
“Memang menulis itu mudah tetapi mempertanggungjawabkan itu sulit. Oleh karena itu, saya minta kawan-kawan memberikan berita-berita yang objektif rasional dan berimbang. Sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang keliru di tengah masyarakat,” pungkasnya. (Mario)