BelitongToday, Manggar – Bupati Belitung Timur Burhanudin, terus berkomitmen memperjuangkan nasib tenaga pegawai honorer di lingkungan Pemerintah Kabupaten Belitung Timur yang hanya memiliki ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA).
Para tenaga honorer tersebut meliputi tenaga teknis, terutama pegawai tata usaha baik di tingkat SD maupun SMP. Pasalnya mereka yang hanya memiliki ijazah pendidikan SMA.
“Hari ini saya menandatangani surat usulan pengangkatan PPPK bagi honorer tenaga teknis dan TU sekolah yang berijazah SMA. Ini a nanti akan saya bawa ke pusat,” ujar Burhanudin.
Burhanudin menjelaskan, ia tetap menyampaikan usulan tersebut meskipun belum tahu nanti hasilnya.
“Diterima atau tidak, sebagai kepala daerah, saya tetap terus perjuangkan nasib pegawai honorer,” tandasnya.
Burhanudin mengatakan ini saat menyampaikan sambutannya dalam acara Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pada lingkungan Pemerintah Kabupaten Belitung Timur Tahun 2023, di Auditorium Zahari MZ Selasa (17/10).
Honorer Tidak Bisa Seleksi PPPK karena Tidak Linier
Terkait banyaknya honorer yang telah lama mengabdi di Pemkab Belitung Timur namun tidak lolos atau tidak bisa ikut seleksi PPPK. Burhanuddin menjelaskan hal ini lantaran pekerjaan yang mereka lakukan selama ini tidak selaras dengan pendidikan yang mereka miliki.
“Berkaitan honorer yang tidak lolos atau tidak bisa ikut tes PPPK, karena antara pendidikan dan pekerjaan mereka tidak linier,” ungkapnya.
Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan ini, bupati telah mengintruksikan kepala perangkat daerah untuk menyesuaikan rumah jabatan dengan syarat pendidikan di tahun depan.
“Saya telah meminta kepada para kepala dinas untuk menyesuaikan dan mengusulkan formasi sesuai dengan kualifikasi pendidikan. Hal ini agar nantinya mereka dapat ikut tes PPPK,” imbuhnya.
Bupati mengucapkan selamat kepada seluruh PPPK yang telah lulus dan menjadi ASN. Capaian ini merupakan buah manis dari penantian panjang pegawai honorer.
Bupati berharap agar seluruh PPPK mengikuti dengan serius kegiatan orientasi tersebut. Dan, dapat mengubah mindset yang dulunya honorer sekarang telah menjadi ASN.
“Saya ucapkan selamat kepada seluruh PPPK yang hari ini mengikuti Orientasi PPPK. Saya minta kepada seluruh peserta untuk mengikuti orientasi dengan serius dan memahami kode etik dan aturan kepegawaian yang berlaku. Ubah mindset yang dulunya tenaga honorer, menjadi PPPK karena status anda sekarang sama dengan PNS, sama-sama sebagai ASN,” ungkap Burhanudin.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Kabupaten Belitung Timur, Hendri Yani, mengatakan tujuan dan sasaran penyelenggaraan orientasi bagi PPPK adalah untuk memberikan pengenalan tugas dan fungsi ASN serta nilai dan etika pada instansi pemerintah.
“Adapun peserta orientasi ini berjumlah 392 orang yang berasal dari formasi 2019 hingga 2022. Terdiri dari guru, penyuluh pertanian, tenaga teknis, dan tenaga kesehatan” tutupnya. (Mario)