Home / Belitong Tourism and Holiday

Minggu, 26 Maret 2023 - 16:07 WIB

Destinasi Asyik Ngabuburit Jelang Buka Puasa, Eks Sawah Jepang Simpang Tiga Tawarkan Pemandangan Indah

Agrowisata Sawah Bekas Penjajahan Jepang yang terletak di Desa Simpang Tiga, Kecamatan Simpang Renggiang.

Agrowisata Sawah Bekas Penjajahan Jepang yang terletak di Desa Simpang Tiga, Kecamatan Simpang Renggiang.

BelitongToday, Simpang Renggiang – Destinasi wisata eks sawah Jepang yang terletak di Desa Simpang Tiga, Kecamatan Simpang Renggiang bisa menjadi destinasi pilihan “ngabuburit” bersama keluarga jelang buka puasa.

Cukup dengan Rp5000 anda sudah bisa menikmati agrowisata Sawah eks Jepang di Desa Simpang Tiga.

Tempatnya yang bersih dengan suasana persawahan padi yang hijau menjadi khas dari objek wisata yang satu ini.

Harga tiket masuknya pun relatif murah, cukup dengan Rp5000 kalian sudah bisa masuk dan menikmati keindahan yang ada di dalamnya.

Salah satunya adalah tradisi makan bedulang dengan ikan air tawar yang menjadi khas masyarakat Belitung cocok untuk Anda nikmati saat buka puasa bersama keluarga.

Tak hanya itu, di sana juga terdapat produk lokal anyaman daun lais untuk souvenir, dan es krim dari bahan singkong yang berasal dari sekitar objek wisata.

Baca Juga  Putri Indonesia Pariwisata 2023 Terpukau Keindahan Open Pit Namsalu, Sebut Layak Dikunjungi Wisatawan Mancanegara

Selain itu, pengunjung juga bisa memetik sayur dan bisa mencicipi sayuran segar di tempat yang pengelola sediakan.

Bekas Penjajahan Jepang

Kepala Desa Simpang Tiga, Wasnih mengatakan sawah yang dijadikan tempat wisata tersebut merupakan bekas penjajahan Jepang tahun 1942-1945.

“Waktu itu masyarakat Desa Simpang Tiga wajib kerja bakti oleh Jepang untuk membuat sawah itu. Pada tahun 1945, sawah seluas 10 hektar tersebut selesai dibangun berikut dengan bendungannya,” kata Wasnih, Minggu (26/3).

Lebih lanjut, ia menjelaskan pada zaman Jepang masyarakat yang mengelola sawah itu dipantau melalui pondasi dari atas gunung Genting Apit.

Sawah sempat berhenti beroperasi pada tahun 1947 karena masyarakat menolak penjajahan Jepang.

Sawah yang menjadi bukti penjajahan Jepang tersebut kembali aktif pada tahun 2010 hingga saat ini.

Baca Juga  Festival 'Nepak Belulang' Meriahkan Hari Jadi Ke-148 Desa Lalang

“Pada 2013 saya terpilih menjadi kepala desa dan berkomitmen dengan masyarakat dan petani untuk menjadikan sawah itu sebagai objek wisata,” tuturnya.

Akhirnya setelah melalui proses yang panjang sawah tersebut resmi menjadi objek wisata pada April tahun 2022.

Satu demi satu fasilitas objek wisata ia kembangkan untuk menambah daya tarik pengunjung.

Berdasarkan data dari Pokdarwis Desa Simpang Tiga, objek Wisata tersebut pada bulan Januari dan Februari telah dikunjungi oleh 3.400 wisatawan.

Melalui objek wisata tersebut kepala desa berharap bisa menjadikan Desa Simpang Tiga menjadi desa yang mandiri.

“Kita berharap kepada pemerintah daerah yang membidangi pariwisata, mohon dukungan bimbingannya, karena kami ingin desa yang mandiri suatu saat nanti,” pungkasnya. (Mario)

Share :

Baca Juga

Belitong Tourism and Holiday

Belitung Chinese Internasional Festival 2024 Resmi Ditutup

Belitong Tourism and Holiday

Pemdes Kembiri Bakal Jadikan “Nirok Nanggok” Sebagai Agenda Pariwisata

Belitong Tourism and Holiday

Luncurkan Program BOSS, Isyak Meirobie: Jangan Buang Bukti Boarding Pass Anda!

Belitong Tourism and Holiday

Pekan Kebudayaan Daerah Belitung Resmi ditutup, Enam Tokoh Seni dan Budaya Belitung Terima Penghargaan
Sandiaga Uno Belitung

Belitong Tourism and Holiday

Hari Ini Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Belitung, Bakal Hadiri Pesona Belitung Beach Festival 2023

Belitong Tourism and Holiday

Kemeriahan Pawai Pembangunan Belitung Tahun 2022

Belitong Tourism and Holiday

Gelar Selamat Laut dan Muang Jong, Bupati Belitung: Bentuk Mensyukuri Karunia Allah SWT

Belitong Tourism and Holiday

Pawai Promosi Potensi Pembangunan Belitung Sukses Digelar, Berikut Daftar Pemenangnya