BelitongToday, Tanjungpandan – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Belitung latih Petani di Desa Terong, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung membudidayakan bawang merah. Hal ini agar mereka memiliki kemampuan menanam bawang merah dengan baik dan benar.
Pelatihan tersebut untuk Kelompok Tani Tanam Tumbuh Sejahtera (TTS) Desa Terong, Kecamatan Sijuk.
Adapun kegiatan pelatihan tersebut bertajuk Sekolah Lapang Good Agriculture Practices (SL-GAP) dengan komoditas bawang merah.
Pelatihan ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Belitung, Destika Efenly, Selasa (11/7) pagi.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Belitung, Tenny Meireni mengatakan, SL-GAP berlangsung untuk meningkatkan kemampuan petani lokal dalam membudidayakan bawang merah.
Ia menyebutkan, pelatihan ini bisa terlaksana atas usulan dari Kelompok Tani (Poktan) TTS Desa Terong. Melalui pelatihan ini, pihaknya mengharapkan petani mendapatkan pengetahuan tentang budidaya bawang merah.
“Alhamdulillah, pelatihan ini dari pemerintah pusat melalui DKPP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” ungkapnya.
Pelatihan Selama Lima Hari
Tenny menambahkan, pelatihan tersebut berlangsung selama lima hari atau lima kali pertemuan. Materi pelatihan meliputi pengolahan lahan, media tanam dan lain-lain.
“Pesertanya ada 15 orang. Jadi ini namanya adalah sekolah lapang, ada teori serta praktek di kebun mereka nanti,” jelasnya.
Ia berharap, melalui pelatihan ini, petani di Belitung dapat menanam bawang merah dengan baik dengan produksi bawang merah lokal meningkat.
Menanam bawang merah dengan baik dapat terlaksana dengan menerapkan pertanian yang ramah lingkungan. Sehingga produksi bawang merah meningkat serta aman di masyarakat.
“Pada akhirnya bisa menguntungkan petani dan konsumen di Belitung. Harapan ke depan tentu saja produksi bawang merah meningkat dengan hasil yang aman dikonsumsi melalui budidaya pertanian yang ramah lingkungan,” ujarnya.
Pihaknya optimis petani di Desa Terong dapat mengembangkan tanaman bawang merah sebagai komoditas unggulan hasil pertanian desa setempat.
Selain itu, Tenny mengharapkan, pelatihan semacam ini dapat berlanjut, tidak hanya pada komoditas bawang merah saja. Namun kepada komoditas pertanian lainnya.
“Optimis Insyaallah, karena komoditas bawang merah untuk Belitung masih sangat kecil dan untuk Desa Terong juga baru sedikit,” ungkapnya.
Sementara itu, Penyuluh Pertanian Desa Terong, Wiesje Rachmawati mengatakan, setelah pelatihan ini selesai, pihaknya akan tetap melakukan pengawasan dan pendampingan kepada para petani tersebut.
“Evaluasi tetap akan kami lakukan untuk melihat sejauh mana keberlanjutan penerapan hasil sekolah lapang ini di lapangan nanti,” tandas Wiesje. (Adoy).