BelitongToday, Tanjungpandan – Pemerintah Kabupaten Belitung terus mendorong percepatan penurunan angka stunting di Belitung dengan membentuk satuan tugas (Satgas) percepatan penurunan kasus stunting.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting di Belitung tahun 2022 sebesar 19,8 persen. Sedangkan menurut data Elektronik Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-Ppgbm) angka stunting di Belitung berkisar sekitar 7-8 persen.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pembangunan Masyarakat dan Desa (DPPKBPMD) Kabupaten Belitung, Warsito, mengatakan penanganan atau penurunan angka stunting itu merupakan program lintas sektor dengan melibatkan berbagai pihak atau organisasi perangkat daerah (OPD) di Belitung.
“Kita ada satgas percepatan penurunan angka stunting dengan ketuanya yaitu Wabup Belitung dan saya sekretarisnya,” kata Warsito, Rabu (10/5).
Menurut Warsito, mereka terus turun ke lapangan, guna mendorong penurunan angka stunting itu. Misalnya, beberapa hari kemarin sosialisasi program genre melalui pelembagaan promosi genre di berbagai media di Belitung, dan penguatan kampung KB.
OPD lain juga bergerak di bidang yang sama, misalnya Dinas Kesehatan Belitung ada program pemberian obat tambah darah bagi calon pengantin. Dinas Pendidikan Belitung ada pemberian makan tambahan, dan DPUPR ada pembuatan jamban, dll.
Warsito menerangkan, OPD mereka melalukan kegiatan yakni bina balita, bina remaja, dan bina lansia.
“Jadi kita bergerak bersama sesuai tugas dan fungsi masing-masing, sebab OPD kami tidak bisa bergerak sendiri,” tandasnya (Adoy)