BelitongToday, Manggar – Ingin membantu warga kurang mampu yang berobat ke luar daerah supaya tak kelaparan, Supriyadi siap maju menjadi calon Kepala Desa Kurnia Jaya pada Pilkades di Belitung Timur, 11 Mei mendatang.
Supriyadi yang merupakan mantan Ketua RT mengatakan, akan membuat program bantuan biaya makan untuk masyarakat Desa Kurnia Jaya yang berobat ke luar daerah.
“Selama ini yang menjadi kendala dari warga yang menderita sakit parah tidak mau dirujuk ke luar. Itu karena khawatir tidak punya biaya makan dan sebagainya selama menjalani proses pengobatan,” kata Supriyadi kepada BelitongToday, Jumat (5/5).
Hal tersebut, kata dia, sangat miris mengingat warga yang sakit harus terbebani dengan pikiran biaya makan dan hidup sehari-hari. Sehingga, tidak fokus terhadap pengobatannya.
“Pengobatannya memang gratis melalui BPJS, tapi yang menjadi persoalan saat ini keluarga pasien tidak memiliki biaya. Biaya seperti tiket pesawat, makan, transportasi dan lain sebagainya selama menjalani proses pengobatan,” ujarnya.
Program bantuan tersebut, lanjutnya bertujuan untuk membantu masyarakat mendapatkan pengobatan yang maksimal.
“Ide ini berawal dari banyak postingan di media sosial terkait donasi untuk keluarga pasien yang sakit parah tanpa kemampuan finansial yang cukup. Kemampuan finansial itu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka selama di Jakarta atau daerah lainya,” tuturnya.
Rasa Kemanusiaan
Atas dasar rasa kemanusiaan itulah yang mendorong ia untuk maju di Pilkades Desa Kurnia Jaya pada 11 Mei nanti. Ia pun mengaku tidak masalah jika nanti progam bantuan kemanusiaan tersebut dipakai oleh pesaingnya maupun oleh kades di daerah lain.
“Siapapun yang punya niat baik ingin pakai progam itu silahkan, mau itu kades terpilih atau desa lain, tidak masalah. Orang bilang mantan ketua RT menjadi kades hanya mimpi. Tapi ayo kita tunjukkan program yang manfaatnya bisa masyarakat rasakan langsung,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga siap untuk tidak dipilih kembali oleh masyarakat di Pikades selanjutnya, apabila tidak mampu mewujudkan programnya tersebut.
“Saya ini bukan orang berada pak, hanya pekerja serabutan, kalau bicara cost mungkin yang paling rendah. Tapi saya berani maju dan siap menang dan kalah di hadapan masyarakat, jangan malu kita mengakui itu,” sambungnya.
Selain itu, dia menuturkan tugasnya sebagai ketua RT sebelumnya dan pekerja serabutan membuatnya bisa lebih dekat, tanpa jarak dengan masyarakat.
Dari situ pihaknya kerap menjadi tempat curhat warga, terkait keluhan dan aspirasi yang masyarakat sekitar butuhkan. Bahkan, ia tidak melakukan kampanye seperti pada umumnya. Ia hanya bersilaturahmi ke rumah-rumah warga dengan tangan kosong dan berdialog dengar pendapat mereka.
“Kalau kampanye ke rumah warga itu mereka banyak bercerita soal keadaan desa, atau sekedar bersilaturahmi. Saya ketika ke sana tidak membawa apa-apa, hanya membawa ide dan gagasan untuk membangun pelayanan yang lebih baik,” tambahnya.
Pihaknya mengaku tidak memiliki persiapan khusus saat mengikuti pemilihan kepala desa serentak tersebut.
Namun, ia akan selalu belajar dan terbuka terhadap semua kritik dan masukan untuk mengembangkan potensi yang ada di Desa Kurnia Jaya. (Mario)