Oleh: Muhammad Nazriel Semesta (Redaktur Pelaksana Belitong Today)
BelitongToday, Tanjungpandan – Kelangkaan gas elpiji tiga kilogram di Belitung dalam beberapa hari terakhir membuat masyarakat riuh. Masyarakat di dunia maya (netizen) juga ramai mengeluhkan sulitnya mendapat gas elpiji tiga kilogram. Mereka berbagi kisah di kanal media sosial Facebook tentang ihwal berburu gas elpiji tiga kilogram.
Marah, dongkol, menggerutu, itulah sejumlah cerita yang bisa kita simak kala emak-emak mencurahkan isi hatinya. Hal ini akibat kesulitan mendapatkan gas elpiji tiga kilogram. Ada yang berbagi kisah sudah berkeliling Tanjungpandan namun urung mendapatkan gas elpiji tiga kilogram.
Ada pula kisah yang menarik, salah satu ibu membagikan kisahnya saat membuntuti satu mobil truk agen elpiji dengan muatan ratusan tabung elpiji subsidi. Kemudian truk itu berhenti dan bongkar muat di salah satu pangkalan. Selang beberapa menit warga yang berkumpul menanyakan gas tersebut. Lantas petugas pangkalan mengatakan gas habis, sudah milik orang atau merupakan pesanan orang lain. Lucu sekali, seandainya di antara emak-emak itu ada pegawai Pertamina, tamat sudah riwayat pangkalan elpiji subsidi tersebut.
Kelangkaan gas elpiji tiga kilogram di Belitung adalah masalah laten dan berulang. Ada saja masalahnya, kalau tidak bulan ini, bulan depan langka, kalau tidak minggu ini, minggu depan langka. Padahal angin laut sedang bagus, tidak mengamuk.
Laporan Lancar, Tapi Fakta di Lapangan Kontradiktif
Sudah dipastikan pengiriman elpiji dari Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel ke Belitung lancar terus. Tapi, gas elpiji kilogram berulang kali tetap langka, kemana buah “melon” itu? menghilang di telan bumi atau menguap begitu saja?
Masyarakat bukan tidak tahu mengenai aksi kucing-kucingan distribusi gas elpiji tiga kilogram. Baik antara agen ke pangkalan maupun pangkalan ke eceran. Bahkan, desas-desus soal tindakan pengoplosan gas elpiji subsidi tiga kilogram ke gas elpiji non-subsidi, masyarakat juga tahu. Namun mereka diam saja. Karena komoditi subsidi memang menjadi barang empuk untuk mendulang cuan, termasuk melalui praktik curang yang tidak dibenarkan.
Ajaib sekali, ribuan tabung gas milik agen keluar dari Stasiun Pengisian Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di Juru Seberang. Namun, setelah itu raib hilang, aneh bukan? Saya kenal dengan orang dalam di SPBBE. Ketika saya lontarkan persoalan kelangkaan gas elpiji tiga kilogram, jawabannya datar: gas aman, stok cukup. Itu mobil agen baru saja keluar SPPBE, lengkap disertai foto mobil truknya melalui WhatsApp saya. Lantas, kemana hilangnya gas elpiji tiga kilogram tersebut, lagi-lagi misteri ini belum terjawab.