BelitongToday, Manggar – Pemerintah Kabupaten Belitung Timur melakukan rotasi dan mutasi bagi sebanyak 97 orang pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Belitung Timur.
Mereka menjalani pelantikan dan pengambilan sumpah di Auditorium Zahari MZ, Manggar, Belitung Timur, Selasa (3/10) kemarin.
Bupati Belitung, Burhanudin berpesan kepada pejabat yang baru saja menjalani pelantikan agar dapat segera bersosialisasi, beradaptasi, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang baru.
“Kepada pejabat yang baru saja dilantik untuk melaksanakan tugas dengan baik sesuai tugas dan tanggung jawab. Sekaligus, memperluas pengalaman pada jabatan baru untuk pelayanan masyarakat,” harapnya.
Ia mengatakan, pelaksanaan rotasi tersebut merupakan merupakan cerminan dan komitmen bahwa Pemda Beltim demokrasi, profesional, dan efsien. Kemudian Pemkab Beltim memiliki integeritas yang tinggi dalam mengabdi kepada masyarakat.
“Mutasi ini bertujuan untuk mengisi jabatan para perangkat daerah yang terdampak perubahan sebanyak 97 orang. Adapun 97 orang tersebut terdiri dari 8 orang pejabat pimpinan tinggi, 52 pejabat administrator, dan 37 pengawas,” kata Aan, sapaan akrab Bupati Belitung Timur.
Hindari Konflik Internal
Burhanudin juga meminta ASN di Kabupaten Belitung agar menghindari terjadinya konflik internal sesama ASN. Hal ini berpotensi menggangu kinerja pegawai.
“Saya minta hindari hal-hal yang tidak kita inginkan, hindari konflik di internal masing-masing. Anda tidak perlu berburuk sangka kepada saya sebagai kepada daerah,” jelasnya.
Anda harus bercermin dan belajar dari pribadi saya. Coba lihat pengalaman kerja saya, anda lihat pernah gak saya protes,” ucap Aan.
Burhanudin mengaku, sebagai seorang kepala daerah, pihaknya belum sempurna. Masih perlu banyak perbaikan sehingga memerlukan tim kerja yang baik dari seluruh aparatur.
Selain itu, ia juga mengatakan, di bulan Desember mendatang Pemda Beltim akan kembali merotasi pejabat.
Untuk itu, ia meminta, tim Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) dan ASN agar berkomitmen dengan pakta integritas yang telah mereka buat dan tandatangani. Bukan sekadar omong kosong, melainkan sebagai evaluasi.
Ia menegaskan, bagi pejabat eselon II yang tidak pernah hadir maka harus akan ada evaluasi. Begitu juga dengan eselon III.
“Jangan sampai negara sia-sia menggaji kita. Jangan sampai rakyat teriak atas ketidakmampuan kita melayani mereka. Tanamkan budaya malu kepada diri kita bahwa masyarakat membutuhkan kita. Kita dilantik di bawah sumpah, agama dan kepercayaan masing-masing,” pungkasnya. (Mario)