BelitongToday, Manggar – Pemerintah Kabupaten Belitung Timur menggelar Apel Bersama ASN di lingkungan Pemkab Beltim dalam rangka menjaga Netralitas dan Profesional pada Pilkada Serentak Tahun 2024. Apel dipimpin langsung oleh Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Beltim, Asmawa Tosepu di Halaman Kantor Bupati Beltim, Senin 7 Oktober 2024.
Saat apel, seluruh pegawai yang hadir mengikrarkan diri untuk tetap menjaga netralitas pada pelaksanaan Pilkada. Di akhir apel, seluruh Kepala OPD menandatangani ikrar.
Pjs Bupati Beltim, Asmawa Tosepu menekankan bahwa apel ini lebih kepada penekanan dan komitmen bersama agar seluruh ASN baik pejabat maupun staf untuk terus menjaga netralitas. Diakuinya para pejabat banyak yang sudah paham mengenai aturan kepegawain terkait keterlibatan dalam politik praktis terutama pada Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN khususnya pada pasal 2 dan pasal 5 huruf N.
“Lebih kepada mengingatkan sifatnya. Ini ikhtiar, sebagai bagian dari kita bersama untuk memastikan bahwa undang-undang tersebut bisa dijalankan maka ini kita ingatkan lagi jadi ada komitmen bersama,” kata Asmawa.
Diakui Asmawa, hingga saat ini belum ada laporan ASN di Pemkab Beltim yang terbukti melanggar netralitas. Namun ditegaskannya sesuai wewenangnya jika terbukti maka dia tidak segan untuk menindak sesuai aturan yang berlaku.
“Alhamdulillah sampai hari ini belum ada. Mudah-mudahan tidak ada dan sampai tahapan Pilkada ini selesai,” harap Asmawa.
Mantan Pj Bupati Bogor ini menghimbau kalau pun ada ASN di Pemkab Beltim yang ingin ikut kampanye atau mendukung salah satu pasangan pada Pilkada ini maka disarankannya untuk mengambil cuti di luar tanggungan negara.
“Kalau kita mau terlibat dalam kegiatan politik praktis, negara membuka ruang melalui undang-undang yakni Cuti di Luar Tanggungan Negara. Artinya tidak menggunakan kewenangan yang dimiliki termasuk sarana prasarana yang menjadi kewenangannya tidak digunakan secara pribadi,” ujar Asmawa.
Solusi ini bisa diambil bagi ASN yang benar-benar ingin berpolitik. Bahkan diakuinya Dia pernah melakukan hal tersebut.
“Ini bukan berbicara tentang apa teori atau konsep-konsep yang ada di tempat lain. Saya secara pribadi pernah melakukan itu dan saya pikir itu secara gentelmen kalau kita ingin terlibat secara kegiatan politik praktis,” tutup Asmawa. (Angga/Rel)