BelitongToday, Jakarta – Lantai kayu merupakan salah satu bagian penting dalam interior rumah. Namun, tahukah Anda bahwa sejarah lantai kayu tidak sekadar berasal dari kebutuhan akan keindahan dan kepraktisan, tetapi juga bermula dari kreativitas manusia?
Sejarah lantai kayu berasal dari abad ke-17 di Eropa. Saat itu, banyak rumah dibangun dengan lantai tanah liat yang kasar dan sulit membersihkannya.
Kemudian seorang pengrajin kayu bernama Friedrich Kähr menemukan ide untuk mengganti lantai tanah liat dengan lantai kayu. Ia menggunakan kayu ek sebagai bahan dasar dan memasangnya dengan sistem jepitan ke dinding.
Kähr berhasil menciptakan lantai kayu yang berkualitas dan tahan lama, yang kemudian menjadi populer di Eropa dan Amerika Utara.
Selanjutnya, orang semakin sering berbagai pengembangan untuk meningkatkan kualitas dan keindahan lantai kayu.
Pada tahun 1857, Irvington, New York menjadi kota pertama yang menggunakan lantai kayu dalam rumah-rumahnya.
Lantai kayu kemudian menjadi sangat populer pada abad ke-20, terutama setelah adanya pengembangan teknologi mesin dan alat yang mempermudah pembuatan lantai kayu.
Dalam perkembangannya, lantai kayu semakin banyak variasinya, dari jenis kayu, warna, dan pola-pola yang tersedia.
Hal ini memungkinkan lantai kayu menjadi salah satu bagian penting dalam desain interior rumah.
Namun, perlu Anda ketahui bahwa produksi lantai kayu juga berdampak pada lingkungan.
Oleh karena itu, sekarang sudah banyak produsen lantai kayu yang mengedepankan prinsip-prinsip keberlanjutan dan ramah lingkungan dalam produksinya.
Sejarah lantai kayu mengajarkan bahwa kreativitas manusia adalah sumber dari inovasi dan perkembangan.
Seiring waktu, lantai kayu menjadi lebih dari sekadar solusi praktis, tetapi juga menjadi simbol dari keindahan dan keberlanjutan. (Reza)