Home / Belitong Economic and Business

Kamis, 20 Juli 2023 - 14:48 WIB

Warga Kembali Geruduk Kantor Foresta Lestari Dwikarya, Situasi Sempat Memanas, Sejumlah Kaca Kantor Pecah Dilempari Massa

Dokumentasi aksi demontrasi di hadapan kantor Foresta Lestari Dwikarya, Kamis (20/7) pagi.

Dokumentasi aksi demontrasi di hadapan kantor Foresta Lestari Dwikarya, Kamis (20/7) pagi.

BelitongToday, Membalong – Massa yang berasal dari enam desa di Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung kembali mendatangi kantor Foresta Lestari Dwikarya di Desa Kembiri, Membalong, Kamis (20/7).

Massa kembali menyuarakan tuntutan mereka terhadap PT. Foresta Lestari Dwikarya yang telah mereka sampaikan sebelumnya. Salah satunya adalah terkait kebun plasma sebesar 20 persen.

Koordinator aksi demontrasi, Martoni menjelaskan bahwa mereka menagih janji PT. Foresta Lestari Dwikarya.

Ia menjelaskan, sampai saat ini pihak perusahaan belum memenuhi tuntutan dari demonstran sebelumnya.

“Pada 10 Juli lalu kami sudah bergerak ke Kantor Bupati Belitung dan DPRD Belitung. Mereka kedua instansi tersebut sudah mengetuk palu untuk memberikan 20 persen plasma,” jelasnya.

Martoni menjelaskan, bahwa pihaknya tidak akan pernah lelah untuk menyuarakan dan menuntut hak masyarakat kami.

Baca Juga  Sekda Apresiasi Program "Belitung Makmur" Baznas Belitung, Dinilai Berdampak Baik untuk Masyarakat

“Bahkan Bupati Belitung sudah menegaskan jika tidak memberikan 20 persen plasma maka akan membawa sinso (alat penebang pohon) untuk menebang sawit plasma,” paparnya.

Kondisi kaca kantor Foresta Lestari Dwikarya yang pecah setelah dilempari massa, Kamis (20/7).

Foresta Mengadu Domba Masyarakat

Martoni menyampaikan, bahwa perusahaan selama ini sudah banyak berbohong . Masyarakat juga merasa pihak perusahaan selama ini membodohi mereka.

“Bahkan pemerintah desa juga tidak mengetahui bahwa HGU perusahaan sudah diperpanjang di tahun 2004 lalu,” jelasnya.

Selain itu, pihak perusahaan juga tidak pernah memiliki itikad baik kepada masyarakat. Seharusnya perusahaan memfasilitasi kebun plasma masyarakat. Perusahaan juga tidak mau membeli buah dari kebun masyarakat.

“Dengan alasan buah dari masyarakat tidak bagus,” tutur Martoni.

Pantauan BelitongToday di lokasi, situasi demonstrasi sempat memanas. Martoni mengatakan bahwa pihak perusahaan menghembuskan rumor bahwa ia menerima ‘fee’ dari perusahaan.

Baca Juga  Deretan Saham yang Diperkirakan Naik Pekan Ini, Bisa Jadi Pilihan Konsumen

“Jangan ada bahasa Martoni terima ‘fee‘. Demi Allah, saya tidak ada fee. Saya kerja, saya capek mengurusi mobil dan segala macam,” keluh Martoni. GM Foresta, Sugeng, dianggap mengadu domba karena mengatakan hal yang berbeda di dalam dan di luar forum audiensi tersebut.

Situasi kemudian tak terkendali, kericuhan terjadi di dalam tempat audiensi, ditambah masyarakat yang terpancing emosi kemudian melempari kaca kantor PT Foresta. Beberapa kaca pecah karenanya. Personel kepolisian dan TNI yang berjaga mampu menenangkan massa sehingga situasi kembali kondusif.

Perwakilan massa akan kembali melakukan audiensi di kantor Bupati Belitung pukul 15.00 WIB. (Tim)

Share :

Baca Juga

Minyak

Belitong Economic and Business

Chip yang Menggantikan Minyak Tentukan Tatanan Politik Global

Belitong Economic and Business

Lakukan Terobosan, PPN Tanjungpandan Sosialisasi PNBP Pascaproduksi

Belitong Economic and Business

Harga Cabai di Pasar Tanjungpandan Meroket, Tembus Rp135 Ribu Per Kilogram
Hotel Golden Tulip

Belitong Economic and Business

Gelar Reses di Kantor Lurah Tanjungpendam, Vina Cristyn Ferani Terima Aduan Soal Music DJ di Lantai Atas Hotel Golden Tulip

Belitong Economic and Business

150 Stand Ekraf dan Pariwisata Ramaikan Bazar Belitung Kreatif 1
Pasar Induk Tanjungpandan

Belitong Economic and Business

Sambut Imlek 2022, Harga Bahan Pokok di Pasar Induk Tanjungpandan Normal

Belitong Economic and Business

Dinas Pertanian Belitung Gelar Pasar Tani, Jumlah Transaksi Capai Rp9,8 Juta
Pasar Tanjungpandan

Belitong Economic and Business

Lebaran Telah Usai, Aktivitas Jual Beli di Pasar Tanjungpandan Kembali Normal, Harga Bapok Terpantau Normal