BelitongToday, Membalong – Massa yang berasal dari enam desa di Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung kembali mendatangi kantor Foresta Lestari Dwikarya di Desa Kembiri, Membalong, Kamis (20/7).
Massa kembali menyuarakan tuntutan mereka terhadap PT. Foresta Lestari Dwikarya yang telah mereka sampaikan sebelumnya. Salah satunya adalah terkait kebun plasma sebesar 20 persen.
Koordinator aksi demontrasi, Martoni menjelaskan bahwa mereka menagih janji PT. Foresta Lestari Dwikarya.
Ia menjelaskan, sampai saat ini pihak perusahaan belum memenuhi tuntutan dari demonstran sebelumnya.
“Pada 10 Juli lalu kami sudah bergerak ke Kantor Bupati Belitung dan DPRD Belitung. Mereka kedua instansi tersebut sudah mengetuk palu untuk memberikan 20 persen plasma,” jelasnya.
Martoni menjelaskan, bahwa pihaknya tidak akan pernah lelah untuk menyuarakan dan menuntut hak masyarakat kami.
“Bahkan Bupati Belitung sudah menegaskan jika tidak memberikan 20 persen plasma maka akan membawa sinso (alat penebang pohon) untuk menebang sawit plasma,” paparnya.
Foresta Mengadu Domba Masyarakat
Martoni menyampaikan, bahwa perusahaan selama ini sudah banyak berbohong . Masyarakat juga merasa pihak perusahaan selama ini membodohi mereka.
“Bahkan pemerintah desa juga tidak mengetahui bahwa HGU perusahaan sudah diperpanjang di tahun 2004 lalu,” jelasnya.
Selain itu, pihak perusahaan juga tidak pernah memiliki itikad baik kepada masyarakat. Seharusnya perusahaan memfasilitasi kebun plasma masyarakat. Perusahaan juga tidak mau membeli buah dari kebun masyarakat.
“Dengan alasan buah dari masyarakat tidak bagus,” tutur Martoni.
Pantauan BelitongToday di lokasi, situasi demonstrasi sempat memanas. Martoni mengatakan bahwa pihak perusahaan menghembuskan rumor bahwa ia menerima ‘fee’ dari perusahaan.
“Jangan ada bahasa Martoni terima ‘fee‘. Demi Allah, saya tidak ada fee. Saya kerja, saya capek mengurusi mobil dan segala macam,” keluh Martoni. GM Foresta, Sugeng, dianggap mengadu domba karena mengatakan hal yang berbeda di dalam dan di luar forum audiensi tersebut.
Situasi kemudian tak terkendali, kericuhan terjadi di dalam tempat audiensi, ditambah masyarakat yang terpancing emosi kemudian melempari kaca kantor PT Foresta. Beberapa kaca pecah karenanya. Personel kepolisian dan TNI yang berjaga mampu menenangkan massa sehingga situasi kembali kondusif.
Perwakilan massa akan kembali melakukan audiensi di kantor Bupati Belitung pukul 15.00 WIB. (Tim)