BelitongToday, Tanjungpandan – Sekitar 500 orang warga Muhammadiyah di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melaksanakan Salat Idul Adha 1444 Hijiriah di halaman komplek perguruan Muhammadiyah, Tanjung Pandan Rabu (28/6) pagi.
Salat Idul Adha 1444 Hijriah tersebut berlangsung di halaman komplek perguruan Muhammadiyah Belitung. Terletak di jalan Ahmad Dahlan, Desa Air Raya, sejak pukul 06.30 WIB.
Adapun bertindak sebagai khatib sekaligus imam dalam pelaksanaan Salat Idul Adha 1444 Hijiriah adalah H. Muntasis Irsyad.
Ia mengajak jamaah untuk senantiasa meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT pada momentum peringatan Idul Adha 1444 Hijriah.
“Alhamdulillah di pagi yang cerah ini kita dapat melangkahkan kaki ke tanah lapang dengan suasana hati yang bahagia tiada bertepi. Puja dan puji syukur tidak habis dipanjatkan kepada ilahi Rabbi,” ucapnya.
Idul Adha Mengajarkan Kemuliaan
Menurutnya, Hari Raya Idul Adha 1444 Hijiriah mengingatkan tentang kisah keluarga Nabi Ibrahim, ibadah kurban, dan nilai-nilai kehidupan yang penuh dengan kemuliaan.
Ia mengatakan, Nabi Ibrahim adalah satu di antara lima nabi bergelar “Ulul Azmi”, selain Nabi Nuh, Isa, dan Muhammad SAW.
“Mereka mendapat gelar “Ulul Azmi” karena telah mendapat ujian yang berat namun tetap tegar, tabah, kuat, sabar, dan istiqamah. Hal ini untuk menjalankan perintah yang Maha Rahmah dan menghadapi umat dengan ragam tabiat,” tandasnya.
Ia menerangkan, sebagai Ulul Azmi karakter Nabi Ibrahim tidak begitu saja namun ia mesti melalui ujian kehidupan yang panjang. Dari situ kita mengenal Nabi Ibrahim yang sabar namun pantang surut ke belakang dan terus melangkah berdasarkan petunjuk Allah SWT.
Dengan karakter yang kuat tersebut ia membangun keluarga yang berkarakter juga.
“Salah satunya adalah istri yang saleha, setia, dan sabar, anak yang shaleh, berbakti, dan “haliim” (pandai mengelola emosi),” terangnya.
Ia mengajak, umat muslim untuk meneladani kisah Nabi Ibrahim karena banyak nilai-nilai kehidupan yang dapat kita ambil.
“Banyak nilai-nilai yang bisa kita ambil dan petik hikmahnya dalam situasi dan kondisi masing-masing dengan sungguh-sungguh mengharap ridho Allah SWT,” tandasnya. (Nazriel)