Home / Belitong Humanities

Jumat, 3 November 2023 - 18:32 WIB

“Air Gede Never Die”, Api Perlawanan Terhadap Foresta Kembali Menyala

Massa yang menamakan

Massa yang menamakan "Air Gede Never Die" menggelar aksi solidaritas dan menuntut keadilan agar 11 orang tersangka pengrusakan aset PT. Foresta Lestari Dwikarya bisa dibebaskan, Rabu (1/11) lalu.

BelitongToday, Tanjungpandan – Setelah sempat mereda dan jeda beberapa lama, api perlawanan terhadap PT Foresta Lestari Dwikarya kembali menyala.

Mereka adalah para pemuda-pemudi Dusun Air Gede, Desa Kembiri, Kecamatan Membalong yang menamakan diri sebagai “Air Gede Never Die” menyalakan kembali bara perlawanan terhadap ketamakan dan keserakahan PT Foresta Lestari Dwikarya (Sinarmas Group).

Tanpa banyak persiapan dan seremonial. Para pemuda-pemudi Dusun Air Gede, Desa Kembiri Kecamatan Membalong menggeruduk Polres Belitung pada, (1/11) lalu. Pakaian serba hitam yang mereka kenakan sebagai simbol kedukaan dan matinya keadilan di negeri ini.

Sementara itu, lantunan lagu “Darah Juang” menjadi pelecut semangat mereka untuk memperjuangkan keadilan bagi Tanah Membalong. Lepas dari jerat ketamakan dan keserakahan atas nama investasi.

Mereka datang menyuarakan keadilan agar 11 pejuang dari Tanah Membalong di antaranya Martoni, Sonika, Zulkifli, Arto, Resiman, Handi, Aruni, Adrin, Salman, Taupik, Romelan dapat bebas.

Baca Juga  Peringati Sumpah Pemuda, MD KAHMI Kota Pangkalpinang Selenggarakan FGD

11 orang tersangka tersebut tidak bersalah melainkan hanya menjadi korban keserakahan PT Foresta dalam berinvestasi di kampung halaman mereka selama kurang lebih 28 tahun.

Setelah berorasi dan beraudiensi di Mapolres Belitung, massa bergerak menuju Kejaksaan Negeri Belitung. Lagu-lagu perjuangan berkumandang dalam aksi “long march” yang mereka gelar.

Massa kembali menyuarakan lantang agar aparat penegak hukum dapat menegakkan hukum seadil-adilnya atas persoalan yang semakin sengkarut ini.

Bahkan, lantunan adzan Zuhur dikumandangkan oleh salah seorang perwakilan aksi. Ia berharap gempa adzan tersebut mengetuk pintu hati keadilan petinggi negeri. Jika keadilan telah mati maka Air Gede sesungguhnya tidak akan pernah mati.

Wakil Koordinator Aksi, Ricky Kuswanda mengatakan aksi yang mereka lakukan tersebut merupakan aksi damai yang bertujuan menuntut keadilan terhadap 11 orang tersangka kasus PT. Foresta Lestari Dwikarya.

Baca Juga  Polemik Lahan Eks PT. KIA di Desa Dukong, Pemdes Mediasi Warga dan Perusahaan, Ini Hasilnya

Menurutnya, tuntutan kepada Polres Belitung adalah meminta 11 orang tersangka pejuang keadilan dari Tanah Membalong dapat dibebaskan. Mereka adalah Martoni, Sonika, Zulkifli, Arto, Resiman, Handi, Aruni, Adrin, Salman, Taupik, Romelan melalui cara mediasi dengan pihak perusahaan agar pihak terkait dapat mencabut laporannya.

“Kami juga mendesak polisi menindaklanjuti laporan tujuh warga terkait penyerobotan lahan yang Foresta lakukan secara transparan dan berkeadilan,” ungkapnya.

Sementara itu, kepada Kejaksaan Negeri Belitung pihaknya meminta agar P-21 batal dan menolak berkas-berkas penyidikan yang telah pihak kepolisian limpahkan.

“Kami menuntut pihak kejaksaan untuk mencarikan jalan keadilan atas persoalan kasus ini, sebagaimana yang dapat pihak kejaksaan lakukan,” jelasnya.

Share :

Baca Juga

Dana Bos

Belitong Humanities

Dinas Pendidikan Belitung Timur Gelar Workshop Implementasi Dana Bos Tahun 2023

Belitong Humanities

Misa Natal di Gereja Katolik Paroki Regina Pacis Tanjungpandan Berjalan Lancar
Razia

Belitong Humanities

Razia Gabungan THM dan Panti Pijat, Petugas Periksa Urine dan Identitas Pekerja, Satu Pemandu Lagu Sempat Tidak Bisa Pipis

Belitong Humanities

Ketua PWI Belitung Siap Terima Audiensi Penambang Tradisional

Belitong Humanities

Keren ! Pengendara yang Tertib Berlalu Lintas di Belitung Dapat Hadiah Cokelat

Belitong Humanities

Majelis Puake Belitung Gelar Tabligh Akbar Maulid Nabi Muhammad 1446 Hijriah
Bela Negara

Belitong Humanities

Tumbuhkan Sikap Patriotisme dan Nasionalisme, 50 Pelajar di Beltim Ikuti Pelatihan Bela Negara
Nelayan Belitung Sekolah Lapang Cuaca

Belitong Humanities

Hadapi Kondisi Perubahan Iklim, Ratusan Nelayan di Belitung Ikuti Sekolah Lapang Cuaca