BelitongToday, Tanjungpandan – Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Batu Mentas, Badia Parulian, angkat bicara terkait keluhan masyarakat bahwa aliran air kecil.
Badia mengatakan, terkait tekanan air yang terkadang kecil karena saat ini sedang ada uji coba dari sumber air baku Batu Mentas.
“Kita sedang menggabungkan beberapa instalasi yang selama ini tidak tergabung,” terangnya.
Oleh karena itu, tekanan air yang besar dari sumber air baku Batu Mentas menyebabkan banyaknya terjadinya kebocoran di lapangan.
Badia mengatakan sumber air Tirta Batu Mentas saat ini sudah layak untuk pabrik es dengan kualitas air yang sudah melewati uji analisa di laboratorium Sucofindo.
“Untuk jam operasional yaitu dari pukul 06.00-17.00 WIB atau 12 jam, kami rasa sudah cukup untuk pemakaian masyarakat,” sebutnya.
Ia berharap, dengan adanya sosialisasi terhadap penyesuaian tarif ini bisa meningkatkan jumlah pelanggan yang belum menggunakan air Tirta Batu Mentas.
Ia menjelaskan, penyesuaian tarif kelompok I sosial umum sebesar Rp2 ribu/meter kubik dan sosial khusus Rp2.600/meter kubik.
Sedangkan kelompok II meliputi rumah tangga Rp4 ribu per meter kubik dan instansi pemerintah Rp6 ribu per meter kubik.
Kemudian tarif kelompok III, yaitu niaga kecil Rp6 ribu per meter kubik dan niaga sedang Rp7 ribu per meter kubik.
Lalu niaga besar Rp8 ribu per meter kubik.
Selain itu, bagi industri kecil Rp10 ribu per meter kubik dan industri besar Rp12 ribu meter kubik.
“Naiknya hanya Rp1 ribu per semua kelompok karena kami membutuhkan biaya operasional yang cukup besar,” jelasnya. (Lia)