BelitongToday, Tanjungpandan – Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) tahun 2023 tingkat Kabupaten Belitung berlangsung di halaman Unit Damkar BPBD Kabupaten Belitung Rabu (26/4) pagi.
Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie menyebutkan pihaknya menyambut baik dan mengucapkan selamat memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Tahun 2023.
Ia berharap, semoga melalui momentum ini semakin meningkatkan kepedulian setiap individu khususnya di Kabupaten Belitung.
“Seperti kita ketahui, bahwa wilayah Indonesia terletak di daerah iklim tropis dengan dua musim yaitu panas dan hujan. Dan saat ini ada perubahan cuaca, suhu dan arah angin yang cukup ekstrim,” sebutnya.
Dengan kondisi iklim seperti ini tentunya, lanjut dia, bukan hanya memberikan manfaat positif seperti menghasilkan kondisi tanah yang subur.
Rentan Bencana Hidrometeorologi
“Kondisi itu juga dapat menimbulkan beberapa akibat buruk bagi manusia, salah satunya rentan terhadap bencana hidrometeorologi. Bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, dan kekeringan,” terangnya.
Wabup menambahkan, seiring dengan berkembangnya waktu dan meningkatnya aktivitas manusia, kerusakan lingkungan hidup yang terus terjadi memicu meningkatnya jumlah kejadian dan intensitas bencana hidrometeorologi (banjir, tanah longsor dan kekeringan) yang terjadi secara silih berganti di banyak daerah di Indonesia.
“Meskipun, pembangunan saat ini telah melalui rancangan dan desain sedemikian rupa untuk meminimalisir dampak minimal. Namun, proses pembangunan tetap menimbulkan dampak kerusakan lingkungan dan ekosistem,” terangnya.
Ia menjelaskan, hal yang harus kita semua sadari adalah bencana sering terjadi tanpa peringatan. Walaupun Kabupaten Belitung serta lingkup luasnya Propinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan wilayah yang letaknya relatif aman dari bencana alam seperti gempa.
“Namun, kewaspadaan dalam penanggulangan bencana lainnya seperti Pandemi Covid-19, banjir maupun puting beliung harus terus berlangsung. Sebab, semua mempunyai risiko terhadap potensi bencana, sehingga bencana merupakan urusan semua pihak,” paparnya.
Oleh karena itu, semua pihak perlu berbagi peran dan tanggung jawab dalam peningkatan kesiapsiagaan bencana di semua tingkatan. Baik anak-anak, remaja, dan dewasa, agar memiliki kesadaran, dan memahami sistem peringatan dini setempat.
“Kita harus berbagi peran dalam peningkatan kesadaran dan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam,” harapnya. (Ferdy)