Belitong Today, Tanjungpandan – Direktur Politeknik Belitung (Polbel) Hartian Ramadhan mengatakan Program Studi (Prodi) baru di Politeknik Belitung yakni Prodi Studi Usaha Perjalanan Wisata (UPW) ramai peminat.
Padahal perubahan status dari Akademi ke Politeknik baru berjalan sekitar tujuh bulan, terhitung sejak diresmikannya pada Mei 2022 lalu.
Terbukti hingga saat ini, tercatat sudah hampir sekitar 200 lebih mahasiswa yang bergabung di Politeknik Belitung. Adapun prodi baru yang dimaksud itu adalah prodi Usaha Perjalanan Wisata.
“Dari Akademi ke Politeknik ada penambahan jurusan, yakni jurusan prodi Usaha Perjalanan Wisata, setingkat D4 atau setara S1. Sekarang ini sudah buka dan sudah ada mahasiswanya sekitar satu kelas. Alhamdulillah sekarang mahasiswanya sudah bertambah kurang lebih sekitar 200-an lebih,” kata Direktur Politeknik Belitung, Hartian Ramadhan saat diwawancarai Belitong Today selepas audiensi bersama Bupati Belitung, Senin (9/1) pagi.
Dengan bertambahnya satu prodi baru, kini Politeknik Belitung memiliki tiga jurusan.
“Sampai saat ini ada tiga jurusan, yakni D3 Manajemen Administrasi, D3 Manajemen Informatika, dan terakhir D4 Usaha Perjalanan Wisata,” jelasnya.
Selanjutnya dia menargetkan akan mengupgrade jurusan yang masih D3 agar bisa menjadi D4 atau setara S1.
“Kami ada target, D3 itu ingin kami ubah menjadi D4 atau S1, yang D3 kami sekarang ini ada dua, jadi mau kami tingkatkan. Pemerintah tadi juga sudah ngomong yang dalam hal ini Pak Sanem (Bupati Belitung), meminta supaya ada prodi pendidikan di sini,” terangnya.
Nantinya Politeknik Belitung akan menambah jurusan baru lagi jika memungkinkan.
“Nanti akan ada penambahan jurusan lagi, kalau tadi ketemu sama bupati harapannya nanti kami akan diberikan tanah yang dulu pernah mau diberikan kepada UBB, seluas 50 hektare yang ada di Sijuk, untuk Fakultas Kelautan dan Perikanan. Kalau kami bisa membuat fakultas atau prodi itu, mungkin tanahnya akan diberikan ke kami,” tuturnya.
Maka dari itu dia berharap agar ke depannya Politeknik Belitung beserta stakeholder yang ada di Belitung bisa saling bersinergi agar jelas arah dan tujuannya.
“Seperti misalnya pemerintah, tiga hingga empat tahun lagi mau mengembangkan wisata, bisa bekerja sama dengan kami membuat prodi pariwisata, ingin mengembangkan kelautan, bisa bekerja sama dengan kami, kami menyiapkan SDM-nya. Tinggal bagaimana caranya sekarang agar stakeholder yang ada bukan cuma dari kami saja, tetapi juga dari pemkab, kemudian legislatif, dan tokoh-tokoh pendidikan di Belitung untuk kita berkumpul, bersinergi, bekerja sama, agar arahnya itu komprehensif, jelas arah dan tujuannya,” harap Hartian. (Dafit)