Home / Belitong Humanities

Senin, 28 Agustus 2023 - 18:25 WIB

FKRB Berharap Kasus Pengrusakan Aset Foresta Diselesaikan Secara Restorative Justice

Kegiatan konferensi pers FKRB dalam menyikapi konflik Foresta Lestari Dwikarya, Senin (28/8).

Kegiatan konferensi pers FKRB dalam menyikapi konflik Foresta Lestari Dwikarya, Senin (28/8).

BelitongToday, Tanjungpandan – Forum Keadilan Rakyat Belitung (FKRB) berharap agar kasus pengrusakan aset PT. Foresta Lestari Dwikarya dapat diselesaikan secara Restorative Justice (RJ).

“Dengan tujuan untuk meredam suhu konflik di masyarakat dengan mengedepankan restorative justice sejalan dengan adat melayu yang selama ini kami jalani,” kata Koordinator FKRB, Suryadi Saman, Senin (28/8).

Suryadi Saman menyampaikan ini dalam kegiatan konferensi pers untuk menyikapi kasus pengrusakan aset PT. Foresta Lestari Dwikarya yang berlangsung di warung Bubur Ayam Kite, Senin (28/8).

Ia menyampaikan, FKRB telah berkirim surat ke Kapolda Bangka Belitung melalui Kapolres Belitung agar kasus ini dapat melalui jalur restorative justice.

“Tadi kami sudah beraudiensi dengan Kapolres Belitung alhamdulilah diterima dengan sangat baik dan kami menyampaikan surat permohonan restorative justice,” paparnya.

Baca Juga  Dinas Perikanan Belitung Timur Verifikasi Data KUB Nelayan

Ia menjelaskan, kasus pengrusakan yang terjadi beberapa waktu lalu penyelesaiannya harus secara integral. Hal ini karena insiden kemarin tidak terjadi tiba-tiba.

“Meskipun ada kerugian material. Kami tetap mohon agar penyelesaian secara restorative justice karena implikasinya luas ke masyarakat,” ucapnya.

Selain itu, Suryadi melanjutkan, upaya penegakan hukum yang tengah berlangsung oleh Polda Bangka Belitung dalam mengusut kasus pengrusakan tersebut juga terkesan parsial.

Baca Juga  87 Anggota Palang Merah Remaja Dikukuhkan, Calon Relawan PMI di Masa Depan

Kondisi tersebut menurutnya, bakal memicu konflik baru antara masyarakat Membalong dan PT. Foresta Lestari Dwikarya.

“Saya katakan bahwa rentetan kejadian kemarin itu tidak terjadi serta merta pasti ada pemicunya, tidak berdiri sendiri,” paparnya.

Menurutnya, FKRB saat ini juga telah membentuk tim pencari fakta untuk mengumpulkan bukti-bukti otentik yang nantinya akan FKRB pakai dalam mengambil langkah-langkah strategis.

“Demi menegakkan keadilan bagi kelompok masyarakat yang terlibat dalam kasus ini,” tutupnya. (Tim)

https://youtu.be/pM9lP7gRnkE?si=peRi1zHFXO1aYByQ

Share :

Baca Juga

Belitong Humanities

Sambut Bulan Suci Ramadhan 1445 Hijiriah, Desa Perawas Gelar “Beruah Massal”

Belitong Humanities

Polres Belitung Gelar Operasi Lilin Menumbing 2024

Belitong Humanities

Hilal Ramadhan Gagal Diamati di Pantai Tanjungpendam, Kemenag Belitung Sebut Lokasi Ini Berpeluang Jadi Titik Pantau Baru
Game Online

Belitong Humanities

Gegara Sering “Mabar” Game Online, Pria asal Bekasi ini Nekat Menikahi Gadis 15 tahun asal Gantung

Belitong Humanities

Bangun Silaturahmi dan Keakraban, Kajari Belitung Ngopi Bareng Wartawan

Belitong Humanities

Rasa Bangga dan Haru, KRI Dewaruci Tinggalkan Beltim

Belitong Humanities

Cegah TKI Ilegal, Kantor Imigrasi Kelas II TPI Tanjungpandan Gelar Sosialisasi
Tim SAR

Belitong Humanities

Hilang Selama 12 Hari, Tim SAR Gabungan Berhasil Temukan Kakek Rahman dalam Kondisi Selamat