BelitongToday, Tanjungpandan – Asosiasi Sopir Angkutan Pelabuhan (Assapel) Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPRD Kabupaten Belitung terkait usulan penyesuaian tarif angkutan pelabuhan Tanjungpandan akibat imbas kenaikan harga BBM bersubsidi.
RDP tersebut berlangsung di Ruang Badan Musyawarah DPRD Belitung, Senin (19/9) siang dengan dipimpin oleh Ketua Komisi I DPRD Belitung, Syamsir.
Turut hadir dalam RDP tersebut, Asisten II Bidang Perekonomian Setda Pemkab Belitung, Adnizar, Kepala Dishub Belitung Ubaidillah, GM PT Pelindo Regional II Cabang Tanjungpandan Ferial Dunan Sidabutar, Petugas Lalu Lintas Angkutan Laut KSOP Kelas IV Tanjungpandan Iswandi, Ketua Assapel Belitung, Ketua INSA dan Ketua APBMI.
Ketua Assapel Belitung, Suhar Iswandi dalam sambutannya mengusulkan adanya kenaikan tarif angkutan pelabuhan Tanjupandan dampak dari kenaikan BBM bersubsidi beberapa waktu lalu.
“Kedatangan kami dari Assapel ini ingin menyampaikan tuntutan salah satunya adalah usulan kenaikan dari angkutan dari dan ke pelabuhan Tanjungpandan sebesar 35 persen,” ucapnya.
Menurut Suhar, kenaikan harga BBM bersubsidi juga berimbas terhadap kenaikan sparepart kendaraan, sehingga pihaknya meminta pemerintah daerah dapat mengkaji penyesuaian tarif angkutan.
“Kenaikan harga BBM ini membuat para sopir di pelabuhan Tanjungpandan mengalami penurunan omset sebelum adanya kenaikan harga BBM,” terangnya.
Assapel Belitung juga meminta adanya kesamaan pembayaran bagi masing-masing Perusahaan Bongkar Muat (PBM) atau penggunaan jasa dengan mengikuti harga keputusan atau kesepakatan yang disahkan oleh Pemda Belitung.
“Assapel Belitung juga menuntut tidak adanya monopoli angkutan, atau agen, atau perusahaan serta memberdayakan Assapel guna menjaga kearifan lokal dan stabilitas sosial,” tandasnya.
Sementara itu pimpinan rapat Ketua Komisi II DPRD Belitung, Syamsir memahami maksud dan tujuan usulan kenaikan tarif angkutan sebagaimana yang disampaikan oleh rekan-rekan Assapel tersebut.
“Memang harus segera dilakukan penyesuaian melalui kajian teknis oleh dinas terkait soalnya di Jakarta tarif ojek online saja sudah naik kemudian tarif kapal Express Bahari tujuan Bangka sudah naik,” sebutnya.
Syamsir berharap, dinas terkait dapat melakukan kajian teknis terhadap penyesuaian tarif angkutan terbaru.
“Berapa usulan kenaikan itu semua harus melewati kajian teknis nanti dibahas diundang semua pihak terkait dalam penyesuaian tarif ini,” pintanya.