BelitongToday, Jakarta – Gunung Everest merupakan salah satu ikon alam yang paling terkenal di dunia. Sejak pertama kali pendakian oleh Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay pada tahun 1953, Gunung tersebut terus menarik perhatian para pendaki dan penggemar petualangan dari seluruh dunia.
Namun, akhir-akhir ini muncul pertanyaan menarik apakah Gunung Everest bisa tumbuh lebih tinggi lagi?
Menurut para ahli geologi, jawabannya mungkin saja iya. Gunung tersebut terletak di antara dua lempeng tektonik, yaitu lempeng Hindia dan lempeng Eurasia.
Kedua lempeng ini terus saling bertumbukan dan menekan satu sama lain. Hal ini menyebabkan Gunung Everest terus mengalami pergerakan naik turun seiring berjalannya waktu.
Masih menjadi perdebatan ilmiah. Namun, eberapa penelitian menunjukkan bahwa gunung tersebut bisa bertambah tinggi sekitar 1,3 hingga 3,2 sentimeter setiap tahunnya.
Hal ini karena pergerakan lempeng tektonik yang terus mendorong Gunung tersebut ke atas. Namun, pertumbuhan tinggi Gunung tersebut tidak selalu berarti hal yang baik.
Pertumbuhan tinggi ini dapat menyebabkan perubahan cuaca yang tidak dapat diprediksi. Juga, eningkatkan risiko bencana alam seperti longsor dan gempa bumi, serta menimbulkan dampak lingkungan negatif lainnya.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghormati dan menjaga keindahan alam, termasuk Gunung Everest. Dengan tidak melakukan tindakan yang merusak lingkungan.
Sebagai manusia, kita memiliki tanggung jawab untuk memelihara kelestarian alam dan menjaga bumi agar tetap lestari bagi generasi yang akan datang. (Reza)