BelitongToday, Jakarta – Era Mesopotamia Kuno, di mana orang mengenalnya sebagai peradaban tertua di dunia, memberikan kontribusi besar dalam perkembangan pendidikan
Pada masa itu salah satu peninggalan sejarah yang paling menarik dari era ini adalah penulisan di lempengan tanah liat.
Ini adalah salah satu cara yang orang Mesopotamia gunakan untuk mencatat pengetahuan dan mengajarkan keterampilan.
Pada masa itu, pendidikan di Mesopotamia Kuno dijalankan oleh kelompok tertentu, seperti para imam dan guru, yang bertanggung jawab atas penyebaran pengetahuan kepada masyarakat.
Mereka mengajarkan berbagai keterampilan, termasuk membaca, menulis, dan menghitung.
Metode yang paling umum untuk mengajarkan keterampilan membaca dan menulis pada masa itu adalah dengan menulis di lempengan tanah liat.
Pada saat itu, buku belum dan kertas belum ada, sehingga orang-orang Mesopotamia menggunakan lempengan tanah liat sebagai media untuk mencatat informasi dan pengetahuan.
Lempengan tanah liat ini kemudian dibakar agar dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Selain menulis di lempengan tanah liat, orang-orang Mesopotamia Kuno juga menggunakan metode lain untuk mengajarkan keterampilan membaca dan menulis.
Salah satu metodenya adalah dengan menggunakan papan tulis yang terbuat dari kayu. Papan tulis ini untuk mengajarkan murid-murid cara menulis dan membaca.
Sistem pendidikan di Mesopotamia Kuno tidak sama dengan sistem pendidikan yang ada saat ini. Sistem pendidikan pada masa itu lebih bersifat kasta, di mana hanya orang-orang dari kalangan tertentu yang boleh mengikuti pendidikan.
Selain itu, meskipun telah mengembangkan metode untuk mengajarkan keterampilan membaca dan menulis, pendidikan pada masa itu masih terbatas dan hanya sebagian kecil masyarakat yang mengikutinya.
Mesopotamia Kuno memiliki sejarah panjang dalam pengembangan pendidikan dan banyak peninggalan sejarahnya yang masih bisa dilihat dan dipelajari hingga saat ini.
Dalam sejarah pendidikan dunia, era Mesopotamia Kuno merupakan awal mula perkembangan pendidikan yang kemudian meluas hingga saat ini. (Reza)