BelitongToday, Jakarta – Menurut Alwi Mujahit, Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara, leukemia atau sejenis kanker darah sering terjadi pada anak-anak. Saat ini, penyebab pasti dari kanker tersebut masih belum dapat dipastikan.
Pada Sabtu (18/2), Alwi mengungkapkan bahwa kanker yang paling banyak terjadi pada anak-anak adalah leukemia atau kanker darah.
Dia menyatakan bahwa penyebab kanker darah ini masih belum pasti karena terdapat berbagai faktor yang mempengaruhinya.
Menurut data RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2021, terdapat 1.756 pasien menjalani rawat jalan karena menderita leukemia, dengan 77 kasus di antaranya adalah anak-anak.
Di sisi lain, Rumah Sakit Murni Teguh mencatat kanker leukemia merupakan satu dari 10 penyakit yang paling sering menyerang anak-anak. Jumlah anak yang menderita kanker tersebut mencapai 196 dari total 578 kasus kanker anak pada tahun 2022.
Menurut Alwi, kanker pada anak-anak dapat terjadi karena berbagai faktor termasuk faktor makanan yang tidak sehat.
Alwi menyatakan, faktor pencetus dari kanker pada anak-anak selain faktor keturunan, meliputi pola hidup dan pola makan yang tidak sehat.
Makanan karsinogenik seperti ikan asin, fast food, termasuk mi instan, dan bahan-bahan penyedap dalam makanan, dapat memicu kanker. Meskipun tidak ada penjelasan yang pasti, namun terdapat pemicu yang meliputi bahan pengawet dalam makanan.
Alwi menyarankan orang tua memperhatikan pola makan dan keseimbangan gizi anak-anak untuk mencegah kemungkinan kanker akibat faktor makanan yang tidak sehat.
Alwi mengingatkan bahwa penting untuk memperhatikan asupan makanan anak-anak dan keseimbangan nutrisi dalam makanan yang mereka konsumsi.
Ia menyoroti masalah kurangnya konsumsi sayur yang mengakibatkan kekurangan serat, yang bisa menjadi faktor pencetus kanker. Alwi menekankan bahwa sejak awal, anak-anak harus diajari untuk makan makanan sehat dan bergizi, sehingga mengurangi risiko terkena kanker.
Menurutnya, pola makan yang kebanyakan makanan instan dan kurangnya konsumsi sayur dan buah, serta penggunaan bahan pengawet dan penyedap yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena kanker pada anak. (Reza)