BelitongToday, Sijuk – BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Pendopo Pantai Tanjung Kelayang, Jumat (14/7) pagi.
Diskusi tersebut mengusung tema “Pemecahan Permasalahan dan Pemanfaatan Investasi di Bangka Belitung”.
Ketua HIPMI Babel, Muhammad Iqbal dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan diskusi ini bertujuan untuk memecahkan persoalan investasi di Bumi Serumpun Sebalai.
Ia mengatakan, sampai saat ini arah investasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih belum jelas.
“Kita masih belum melihat arah yang jelas ke mana investasi di Bangka Belitung,” ucapnya.
Menurut Iqbal, mengutip Bupati Belitung Sahani Saleh, bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan banyak sarana untuk mendukung investasi yang masuk ke daerah.
“Seperti sarana untuk industri perikanan dari Belitung. Antara lain dermaga, cold storage dan lain sebagainya,” ucap Iqbal.
Selain itu, Iqbal melanjutkan, potensi perikanan di Belitung cukup tinggi mencapai 1,5 juta ton per tahun.
“Jadi salah satu peluang investasi di Belitung adalah sektor perikanan,” paparnya.
Ia menambahkan, Belitung juga telah memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Kelayang yang siap menyambut para investor datang menanamkan modalnya.
“Semoga akan lebih banyak nantinya investasi yang masuk dari dalam negeri maupun luar negeri di Belitung,” sebutnya.
Sinergi dari Tingkat Desa Tingkatkan Investasi
Sementara itu, Sekjen BPP HIPMI, Anggawira mengatakan sudah saatnya untuk memulai sinergi dari tingkat desa dalam meningkatkan investasi daerah.
“Babel merupakan daerah yang ekonominya tetap tumbuh ketika Covid-19. Transaksi ekspor masih baik sehingga ini menunjang pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung,” paparnya.
Ia menambahkan, Babel sudah harus memikirkan transformasi ekonomi pasca tambang timah. Ini dapat terlaksana dengan mendorong terciptanya sektor prioritas lain.
“Kita harus bisa membangun hilirisasi dan industri mineral ikutan lain di Bangka Belitung,” jelasnya.
Ia mencontohkan, peluang investasi lainnya yang bisa dijajaki di Bangka Belitung adalah sektor pariwisata. Pasalnya Belitung telah memiliki KEK Pariwisata Tanjung Kelayang.
“Tapi wisata bukan hanya menjual keindahan alam, akan tetapi harus mendapat dukungan pelayanan dan SDM,” ucap dia.
Anggawira berharap, dalam pelaksanaan diskusi ini akan memunculkan IPRO (Investment Project Ready to Offer) sehingga ada peluang investasi dari pihak luar.
“Melalui diskusi ini saya harapkan ada investasi yang bisa ditawarkan kepada pihak luar,” jelasnya. (Tim)